Jadi Syarat Aktivitas di Ruang Publik, Gerai Vaksin Jadi Ramai
Beberapa gerai fasilitas kesehatan (faskes) yang memberi layanan vaksinasi Covid-19 semakin ramai. Meningkatnya jumlah warga yang minta divaksin, dipengaruhi oleh pernyataan pemerintah bahwa aktivitas publik hanya diberikan kepada mereka yang sudah vaksin dosis satu dan dua.
Seperti yang disampaikan pemerintah melalui Menko Maritim dan Investasi bahwa persyaratan masuk ke tempat publik akan dilakukan lebih ketat, hanya yang sudah vaksin 2 kali yang dapat aktivitas di tempat publik. Kebijakan tersebut dilakukan pemerintah sebagai langkah mitigasi untuk membendung gelombang baru pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh kehadiran varian omicron. Luhut menyampaikan hal itu dalam acara virtual yang mengulas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Minggu 16 Januari 2022.
Sejumlah warga yang ditemui ngopibareng.id di gerai faskes lantai 4 Plaza Slipi Jakarta mengatakan, terpaksa ikut vaksin karena takut tidak bisa beraktivitas. Karena vaksin bukan hanya mencegah penularan covid-19 tapi sudah menjadi syarat administrasi.
"Masuk mal, perkantoran, ngurus SIM, KTP, masuk tempat hiburan, kebun binatang pun, harus menunjukkan bukti vaksin," kata Andreas, seorang karyawan swasta.
Ia sengaja mengulur-ulur tidak segera ikut vaksinasi karena mengidap asma. Ia memberanikan vaksin setelah mendapat rekomendasi dari dokter pribadinya.
Faskes di Slipi Plaza selain memberi layanan vaksin dosis 1 dan 2 juga memberi layanan vaksin dosis 3 atau vaksin booster.
Berbeda dengan vaksin dosis 1 dan 2, vaksin booster bersifat khusus. Peserta harus memenuhi syarat yang ditentukan. Untuk sementara ini diprioritaskan pada lansia yang mendapat suntikan vaksin dosis 1 dan 2. Rentang waktu dosis 2 dengan booster minimal enam bulan, dan sudah ada rekomendasi yang disampaikan melalui aplikasi 'Peduli Lindungi'.
Vaksin booster bisa dilakukan di mana saja, tidak berdasarkan domisili seperti vaksin sebelumnya.
Penanggung jawab pos fasilitas kesehatan Slipi Plaza dr Mariska mengatakan, kalau dibanding sebelumnya hari ini ada peningkatan hingga 40 persen. Kelihatannya tambah ramai karena bersamaan dengan layanan vaksin booster.
"Untuk vaksin booster bersifat khusus, sesuai peraturan pemerintah, diprioritaskan lansia yang sudah menerima rekomendasi melalui aplikasi PeduliLindungi," kata Mariska.
Untuk vaksin Booster disediakan kuota 60 orang. Dan ini akan dilayani sampai pukul 15.00 tanpa dipungut biaya alias gratis. Ada beberapa lansia yang tidak dapat divaksin booster, karena screening awal sebelum divaksin, mengalami tekanan darah tinggi hingga 185. Meskipun sudah diberi kesempatan untuk menenangkan supaya tekanan darahnya normal. Oleh petugas disarankan kembali keesokan harinya.
"Maaf ya Pak vaksin booster ya tidak bisa dilakukan hari ini karena tekanan darah Bapak cukup tinggi, tidak boleh lebih dari 170," ujar seorang petugas medis dengan ramah.
Secara terpisah juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, menyayangkan kalau alasan ikut vaksin covid-19 karena takut terkena sanksi atau kesulitan saat akan memasuki ruang publik.
"Pemerintah menggalakkan vaksin Covid-19 untuk mencegah penularan covid-19 dan turunannya. Sarana publik harus bersih dari penderita Covid. Karena itu yang memasuki ruang publik harus sudah divaksin katanya. Sebab itu bagi mereka yang tidak mau vaksin akan kesulitan sendiri," kata Nadia.