Takut Disuntik, Pria Asal Madura Positif Covid-19 Kabur
Seorang pria paruhbaya yang terjaring penyekatan di Jembatan Surabaya mencoba kabur ketika hendak dibawa ke Asrama Haji, Sukolilo, Selasa, 8 Juni 2021. Lelaki yang diketahui bernama Abdullah ini kabur usai dinyatakan positif Covid-19 melalui tes swab antigen.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id di lapangan, pria itu akan kabur saat akan dibawa ke Asrama Haji untuk menjalani isolasi.
Pria asal Desa Geger Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan, Madura menuruni truk BPB Linmas yang akan membawanya ke tempat isolasi. Setelah turun dari truk, mendadak pria itu langsung lari kencang melewati jalur Suramadu.
Mengatahui gelagat tersebut, para petugas dan tenaga kesehatan beramai-ramai mengejar. Namun, Abdullah dengan gesit terus berlari menghindari kejaran petugas.
Suasana di Jembatan Suramadu sisi Surabaya mendadak riuh. Ada puluhan petugas yang mencoba menghalau Abdullah. Tak hanya itu, tampak pula sejumlah polisi yang membawa senjata laras panjang ikut mengejar dan mencoba mengamankan Abdullah.
Camat Sawahan, M Yunus mengatakan, Abdullah yang mencoba melarikan diri akhirnya berhasil diamankan lagi. Petugas langsung memberi pengertian tentang tujuan dan maksud dibawa ke Asrama Haji.
Tidak hanya Abdullah saja, Yunus juga mencoba menenangkan pengendara lain yang tampak ketakutan saat akan dibawa menggunakan truk ke Asrama Haji.
Yunus menjelaskan kepada warga yang dibawa ke ruang isolasi bahwa pemerintah tidak akan berbuat yang aneh-aneh. "Tadi saya lihat dia kabur. Saya kejar susah payah. Setelah ketemu saya tanya kenapa kabur. Lalu saya katakan pemerintah mau mengobati Bapak, bukan memperlakukan yang aneh-aneh," kata Yunus.
Kepada Yunus, pria tersebut mengaku kabur lantaran takut disuntik. "Kata siapa mau disuntik. Bapak disuruh istirahat, makan yang enak, minum vitamin. Kita ini hendak menolong dan mengobati," kata Yunus kepada pria itu.
Yunus juga berpesan kepada Abdullah agar terus mengikuti instruksi tenaga kesehatan selama menjalani masa isolasi. "Saya berusaha meredam rasa takut mereka dengan berulangkali mengatakan agar mengikuti aturan pemerintah ketika diisolasi. Ini ikhtiar pemerintah untuk melindungi masyarakat jangan diartikan yang lain," katanya.