Taklukkan Malut 3-1, Jatim Pastikan Lolo PON Aceh-Sumut 2024
Tim sepak bola PON Jawa Timur memastikan diri lolos Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut XXII/2024 usai memetik kemenangan 3-1 atas Maluku Utara di Babak Kualifikasi (BK) PON, Selasa, 5 Maret 2024.
Bertanding di Lapangan Thor Surabaya, Jatim tampil ofensif sejak menit awal pertandingan. Kendati begitu, Jatim tampak kesulitan menembus pertahanan rapat yang diterapkan Maluku Utara.
Berambisi meraih kemenangan kedua, usai menang 6-0 atas Sulawesi Tenggara pada Minggu, 3 Maret 2024, Jatim terus menggempur pertahanan Malut.
Upaya Jatim pun membuahkan hasil di menit ke-34. Berawal dari handsball pemain Malut, wasit menunjuk titik putih. Striker Jatim, Achmad Dwi Firmansyah yang menjadi eksekutor nyaris gagal menjalankan tugasnya karena arah bola berhasil dibaca oleh kiper Malut, Imam Fathur Rahman.
Beruntung, meski sempat diblok, bola muntah berhasil disambar lagi oleh Firmansyah dan masuk. Skor 1-0 untuk Jatim.
Gol itu memacu semangat pemain Jatim. Tekanan yang mereka lancarkan semakin spartan. Hasilnya, Jatim berhasil menggandakan skor menjadi 2-0 lewat tembakan jarak dekat yang dilepaskan Mochamad Restu Agung di menit ke-38. Skor 2-0 untuk Jatim.
Namun tak berselang lama, tepatnya di menit ke-41, Malut berhasil memperkecil ketertinggalan lewat pemain nomor punggung 2. Berawal dari kesalahan gelandang Jatim, Rano Jutati Karenano, bola berhasil direbut oleh pemain tengah Malut, Muhammad Haikal.
Bola pun didorong masuk ke kotak penalti Jatim, kemudian melepaskan tembakan ke sudut sempit yang gagal diantisipasi kiper Jatim, Aldino Fanani. Skor 1-2, Malut berhasil memperkecil ketertinggalan.
Di menit tersisa, tidak ada lagi gol tercipta. Sehingga babak pertama ditutup dengan skor 2-1 untuk keunggulan Jatim.
Memasuki babak kedua, Jatim kembali tampil trengginas. Muhammad Yoga Wahyupratama dkk kembali mendominasi jalannya pertandingan. Namun, Malut tak tinggal diam. Mereka memberikan perlawanan ketat melalui serangan balik.
Beberapa kali Malut berhasil menembus pertahanan Jatim. Untungnya, para pemain belakang Jatim cukup sigap menghalau serangan lawan.
Hujan Kartu Merah
Petaka bagi Malut datang bagi pada menit ke-67 setelah wasit memberikan kartu kuning kedua (kartu merah) kepada pemain belakang Malut, Muhammad Reza.
Kalah jumlah pemain, Malut berkonsentrasi bertahan. Situasi itu dimanfaatkan Jatim untuk terus menggempur pertahanan Malut. Hasilnya, Jatim kembali mendapatkan penalti setelah kiper Malut melakukan pelanggaran di kotak penalti sendiri.
Achmad Fahrul Aditia yang maju sebagai eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna. Tembakannya ke pojok kiri gawang Malut gagal dijangkau oleh kiper Imam Fathur Rahman.
Kekuatan malut menyusut setelah dua pemain lainnya, Ade M, Nur Sahitua dikartu merah oleh wasit setelah melakukan pelanggaran keras kepada pemain Jatim, Inzaghi. Menjelang laga bubar, giliran pemain belakang Mardani Majid juga diusir keluar lapangan usai menerima kartu merah kedua.
Meski Malut hanya bermain dengan delapan pemain, Jatim gagal menambah gol di menit-menit tersisa. Jatim menang dengan skor 3-1.
Kendati begitu, koleksi 6 poin ini sudah cukup bagi Jatim lolos ke PON Aceh-Sumut, hasil dari dua kali menang. Sebab, kendati Sultra menang atas Malut di laga terakhir, Jatim unggul head to head.
Dengan hasil ini, Jatim hanya menjalani laga formalitas di pertandingan terakhir melawan Maluku, Kamis, 7 Maret 2024.
Menanggapi kemenangan ini, pelatih kepala tim PON Jatim Fakhri Husaini mengakui tidak mudah mendapatkan hasil maksimal melawan tim-tim Indonesia timur.
“Mereka punya keterampilan yang cukup untuk menjadi pemain bagus ya. Ini menjadi pelajaran berharga dari Maluku Utara ya. Mereka bermain rapih di belakang,” ujar Fakhri.
Soal emosi pemain yang beberapa kali terpancing, bagi Fakhri itu wajar karena mereka masih berusia muda, 21 tahun. Sehingga wajar bila masih terlihat letupan-letupan emosi.
“Tapi saya melihat mereka masih terkontrol. Mereka masih melihat kami di tepi lapangan, sehingga tidak ada yang bereaksi berlebihan. Pantang selama saya menjadi pelatih mereka, ada pemain yang berkelahi di lapangan,” tuturnya.
“Bagi saya, mereka bukan seorang yang pemberani kalau mukul lawan di sini (lapangan). Kemampuan mereka mengontrol dan mengendalikan emosinya, ini saya apresiasi,” tambahnya.
Soal laga terakhir, meski tak lagi menentukan, Fakhri meminta anak buahnya untuk meraih kemenangan, kendati apa pun hasilnya tak lagi berpengaruh pada status Jatim sebagai juara Grup A.
Sementara itu, kemenangan ini membuat Komite Sepakbola Usia Dini Asprov PSSI Jatim Raja Siahaan senang. Sebagai apresiasi, pria yang juga Ketua PBFI itu memberikan bonus untuk para pemain Jatim.
“Atas capaian ini, saya berikan sedikit bonus untuk pemain. Bukan untuk pertandingan ini saja, tapi ini untuk keseluruhan pertandingan. Karena itu, saya berharap di pertandingan terakhir kita tetap bisa menang, sehingga dapat 9 poin, sebagaimana arahan Pj Gubernur kepada tim PON Jatim,” jelasnya.
Raja juga berharap, hasil ini menjadi awalan yang bagus bagi tim PON Jatim di PON Aceh-Sumut 2024. “Kami berharap tim PON Jatim bisa meraih target medali emas di PON mendatang,” katanya.