Taklukkan Atalanta, Madrid Harus Tetap Waspada
Real Madrid membuktikan bahwa masih cukup tangguh saat menaklukkan Atalanta 1-0 pada laga babak 16 besar Liga Champions 2020/2021, Kamis 25 Februari 2021 dini hari WIB. Pasalnya, meski tanpa Sembilan pemain pilarnya, Madrid masih memiliki senjata alternatif sebagai solusi.
Bermain tanpa Karim Benzema yang dibekap cedera, Madrid bermain kurang efektif. Beruntung, Ferland Mendy mencetak satu gol untuk memastikan kemenangan Madrid.
Los Blancos seharusnya menang dengan lebih mudah andai bisa memanfaatkan kelebihan pemain. Sebab Atalanta sudah bermain denga 10 orang sejak kartu merah Remi Freuler di menit ke-17.
Namun, lini depan Madrid tumpul, minimnya kreasi serangan yang mereka lakukan membuat peluang yang mereka miliki cukup sedikit. Untungnya tembakan Mendi dari luar kotak penalti di menit 86 berhasil bersarang ke gawang Atalanta.
Meski tipis, kemenangan tandang ini cukup bagus bagi Madrid. Meski belum sepenuhnya aman, Los Blancos setidaknya hanya butuh hasil seri untuk memastikan langkah ke babak perempat final.
Atalanta sendiri harus bermain dengan10 pemain sejak kartu merah Remo Freuler di menit ke-17. Gelandang tengah Atalanta ini dianggap membuat pelanggaran fatal dengan menjatuhkan Ferland Mendy dari belakang. Kala itu Mendy mendapatkan bola matang dan tinggal berhadapan dengan kiper. Freuler kemudian membenturkan tubuhnya dari samping belakang hingga membuat Mendy terguling.
Wasit pun tanpa ampun mengganjarnya dengan kartu merah tanpa harus menggunakan VAR untuk mengecek ulang keputusannya. Selain insiden kartu merah di babak pertama
Gol Pertama di Eropa
Terlepas dari insiden kartu merah itu, gol Mendy di pertandingan ini merupakan gol pertamanya di Eropa. Mendy pun sulit mengungkapkan perasaan bahagianya karena ini menjadi pengalaman pertamanya di panggung Liga Champions.
"Saya bahkan tidak tahu bagaimana harus merayakannya sebab itu merupakan gol pertama saya di Eropa," kata Mendy.
Bermain tanpa Karim Benzema, Zidane mengandalkan Asenso dan Vinicius di lini serang. Sayangnya kedua pemain ini bermain mengecewakan. Asensio beberapa kali membuat percobaan berbahaya. Vinicius jelas jauh di bawah ekspektasi. Terlalu sering kehilangan bola, Vinicius tak memberi pengaruh pada permainan Madrid.
Kabar baiknya, kendati tak mencetak gol, Isco menjadi salah satu pemain terbaik di laga ini. Bermain jadi starter, sepertinya memberi Isco dorongan semangat tersendiri. Pergerakan dan tusukan-tusukannya cukup merepotkan lini belakang Atalanta.
Ini merupakan penampilan luar biasa Isco untuk pertama kalinya setelah lama duduk di bangku cadangan. Bedanya dengan musim lalu, Isco jarang tampil karena kerap dibekap cedera.
Awalnya Isco dimainkan sebagai false nine, tapi setelah kartu merah satu gelandang Atalanta, dia kembali bermain di tengah untuk mengisi ruang di belakang para penyerang.
Menang 1-0 seharusnya tidak membuat Madrid terlalu senang. Masih ada leg kedua, dan Atalanta bisa saja membuat kejutan di Spanyol nanti.
Di leg pertama tadi Atalanta tidak bisa memberikan permainan ofensif mereka seperti biasanya karena kehilangan satu pemain sejak babak pertama, mereka terpaksa bermain defensif.
Pada leg kedua nanti bisa jadi Atalanta akan menggempur Madrid habis-habisan, dan hal ini harus diwaspadai Zidane.