Taklukan Pegunungan Kelimutu, Indonesia Menangi Etape Sejarah
Ende: Etape kedua Tour de Flores (TdF) 2017 menjadi tantangan bagi para pembalap dari 18 tim terdiri 7 negara. Sebab mereka harus menaklukkan tanjakan-tanjakan bukit kaki gunung Kelimutu sepanjang jalan Maumere menuju lapangan Tugu Pancasila di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (15/7).
Pembalap sepeda Indonesia, Imam Arifin dari KFC Cycling Team mengharumkan nama Indonesia dengan menjuarai etape kedua TdF 2017. Dalam rute Maumere-Ende berjarak 141,3 kilometer tersebut, Imam yang bernomor punggung 84 finis dengan catatan waktu 4 jam 2 menit 18 detik.
Begitu Imam melewati garis finis, masyarakat bersorak Indonesia... Indonesia... Indonesia dengan penuh semangat. “Luar biasa, saya senang sekali. Ini perjuangan bersama tim KFC Cycling Team mengharumkan nama Indonesia,” kata Imam beberapa saat setelah melewati garis finis.
Nick Miller asal Selandia Baru dari Futuro Pro Cycling (Australia) finis di posisi kedua. Posisi tiga pembalap Filipina Marcelo Felipe dari 7 Eleven Cycling Team (Filipina). Di peringkat empat ada Thomas Lebas asal Prancis dari Kinan Cycling Team (Jepang). Keempat pembalap tersebut finis hampir bersamaan.
Di etape kedua lebih dominan dengan tanjakan. Empat titik KOM harus dilalui seluruh pembalap. Meski demikian, para pembalap disuguhkan pemandangan indah dan udara sejuk Gunung Kelimutu.
Bupati Ende Marselinus Y.W. Petu mengaku bahagia warga Indonesia berhasil menjuarai etape kedua berada di wilayahnya. Terlebih, peserta dan pendatang juga menyaksikan sendiri keindahan dan keramahtamahan masyarakat di wilayah yang dia pimpin.
"Ini membanggakan kami, saat giliran kami jadi tuan rumahnya, pemenangnya orang Indonesia. Ini sangat memotivasi warga sini. Selain itu saya yakin Ende juga akan dibicarakan orang di luar sana sehingga keindahan Ende akan membuat orang ingin datang," kata Marselinus.
Marselinus mengungkapkan, tahun lalu, usai TdF 2016, kunjungan wisatawan di Ende naik 100% baik domestik maupun mancanegara hingga 2017. Tahun ini, diharapkan berkat efek media value TdF 2017 bisa meningkatkan kunjungan wisatawan lebih banyak lagi.
"Kita punya Danau Kelimutu yang sangat indah. Orang yang datang ke Pulau Komodo, Labuan Bajo biasanya juga datang ke Kelimutu menyaksikan danau yang juga dikenal dengan nama Danau Tiga Warna. Kami bersyukur danau ini sudah semakin mendunia," ujar Marselinus.
Danau Kelimutu berada di Taman Nasional Kelimutu. Untuk bisa masuk ke Taman Nasional, pengunjung dikenakan tarif Rp 2.500 untuk orang lokal dan Rp 20.000 untuk turis asing. Jika menggunakan kendaraan pribadi bisa berhenti di pelataran parkir taman nasional yang berjarak sekitar 5 kilometer dari pintu masuk.
Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki, menapaki bebatuan bukit. Di samping kanan dan kiri jalan bebatuan ditumbuhi pepohonan yang dilindungi taman nasional. Kicauan binatang hutan taman nasional ibarat musik alami menemani sepanjang perjalanan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, Derson Duka menceritakan ketiga danau tersebut memiliki nama berbeda. Danau yang paling besar berwarna hijau gelap bernama Atapolo dipercaya sebagai kumpulan roh-roh jahat. Nuamuri Koofai yang berwarna hijau muda gradasi tosca merupakan kumpulan roh-roh orang muda. Sedangkan satu danau lain yang berwarna gelap bernama Mbupu adalah tempat berkumpul roh para orang tua.
"Penduduk setempat meyakini bahwa Danau Kelimutu merupakan tempat berkumpul roh para leluhur. Berubah-ubahnya warna danau pun terkait dengan kepercayaan para roh tersebut," ujar Derson.
Derson berharap, storytelling soal Danau Kelimutu ini disebarkan orang luar yang di Ende menyalsikan TdF 2017 ini ke daerahnya masing-masing. Sehingga menarik banyak orang untuk menyaksikan sendiri keunikan Danau Kelimutu.
"Biarkan mereka yang datang menceritakan keindahan dan keunikan Danau Kelimutu saat pulang ke rumah kepada keluarga dan teman-temannya. Biar makin banyak yang penasaran dengan Danau Kelimutu," tambah Derson.
Tidak hanya itu, lanjut Derson, Ende juga memiliki tempat wisata bersejarah yang berhubungan dengan Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno. (azh)
Hasil etape kedua TdF 2017:
1. (84) Muhammad Imam Arifin (Indonesia), KFC Cycling Team (Indonesia) 4:02:18
2. (32) Nick Miller (Selandia Baru), Futuro Pro Cycling Team (Australia) +00:00
3. (4) Marcelo Felipe (Filipina) , 7 Eleven Cycling Team (Filipina) +00:00
4. (141) Thomas Lebas (Prancis), Kinan Cycling Team (Jepang) +00:00
5. (142) Jai Crawford (Australia), Kinan Cycling Team (Jepang) +00:02
6. (2) Jesse Ewart (Australia), 7 Eleven Cycling Team (Filipina), +05:08
7. (145) Genki Yamamoto (Jepang), Kinan Cycling Team (Jepang) +06:07
8. (81) Jamal Hibatullah (Indonesia), KFC Cycling Team (Indonesia) +06:19
9. (61) Hari Fitrianto (Indonesia), CCN Cycling Team (Laos) +06:34
10. (85) Muhammad Abdurrohman (Indonesia), KFC Cycling Team (Indonesia) +07:54
Advertisement