Taklukan Jakarta-Bali, 6 Cyclist Perempuan Singgah di Surabaya
Trilara Prasetya Rina bersama kawan-kawannya, lima cyclist WCC Bali telah menyelesaikan 2/3 perjalanan turing 1.000 km for Bali Pulih. Mereka berangkat dari Jakarta tanggal 1 November menuju Denpasar, Bali.
Tak sekedar turing sepeda saja. Tetapi mereka membawa misi mulia. Demi mempromosikan Bali yang perekonomiannya terpuruk karena pandemi yang tak kunjung usai.
Gowes turing bareng bertajuk “1.000 km for Bali Pulih” ini telah memasuki Surabaya, Jawa Timur, 9 November lalu. Sebelumnya, mereka dari Tuban, dan Semarang. “Total 300 km dari Semarang ke Surabaya,” bilang Lara, panggilan akrab team leader “1.000 km for Bali Pulih” ini.
Saat di Semarang, team 1000 km, sebutan dari keenam pesepeda perempuan WCC Bali mengadakan beberapa agenda penting. Pertemuan “Kita Semua Bersaudara” dengan lima regional WCC Jawa Tengah (Kudus, Purwodadi, Jogja, Solo dan Semarang).
Lantas, mereka juga bertemu dengan Ketua DPRD Semarang, Kadar Lusman untuk menyampaikan misi “1.000 km for Bali Pulih” dan Road to PON Papua 2020. Team 1000 km juga melakukan kunjungan ke The Body Shop sebagai salah satu sponsor acara ini.
“Sebagai sesama perempuan, kami juga mengkampanyekan “Stop Sexual Violance”. Kami mencari dukungan untuk mendesak pemerintah segera mengesahkan RUU PKS,” bilang Lara.
Karena pandemi yang masih merebak ini, mereka bersama WCC Jawa Tengah mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker. “Terima kasih DRPD Semarang yang telah men-support kami dengan rapid test juga. Alhamdulillah kami sehat semua. Semoga seluruh masyarakat tetap sehat. Perekonomian segera pulih. Khususnya pulau tercinta kami, Bali!” harap Lara yang diangguki oleh teman-teman WCC Bali.
Dari Semarang, team 1000 km bersama hampir seratus cyclist anggota WCC regional Jawa Tengah, dipimpin oleh dua atlit Pemprov muda, Annisa Destain Cindy dan Virsa Viola Sabrina menuju Tuban sejauh 220 km.
Keesokan harinya dilepas oleh Dandim Tuban, Letkol Inf. Viliala Romahdhon, S.E, M.I. Pol menuju Surabaya dengan jarak tempuh 107 km melewati Lamongan.
“Di Lamongan kami mendapatkan kejutan dari Kasatlantas AKP Fybrien Indah Lestari Sadjar. Beliau bangga melihat banyak perempuan tangguh dan berprestasi di segala bidang. Kami ditraktir makan siang!” bangga Lara lantas tertawa. Lantas perjalanan dilanjutkan menuju Surabaya.
Di Surabaya, banyak agenda yang telah menanti Team 1000 km ini. Ngobrol santai dengan bapak Dahlan Iskan di podcast-nya. Lantas meet and greet dengan WCC Surabaya yang diketuai oleh Oeli Yosep Soru dan penasihat komunitas, Isna Iskan di kantor Wdnsdy bike di Sutos.
Belum usai, Rabu, 11 November perjalanan dilanjutkan menuju Probolinggo sejauh 108 km. Dan dikawal oleh beberapa cyclist dari WCC Surabaya. Perjalanan ini dilepas oleh bapak Armuji, mantan Ketua DPRD Surabaya dua periode di Bambu Runcing.
Bagaimana kesan mereka setelah melalui 871 km dari Jakarta ke Surabaya ini?
I Gusti Ayu Dewi Mahayanti
1. Pelajaran apa yang didapatkan dari perjalananan ini?
Menambah terus jaringan pertemanan WCC sepanjang daerah yang kita lalui (karena kita semua bersaudara).
2. Pengalaman hidup apa yang Anda dapatkan?
Pengalaman beradaptasi dengan panasnya jalanan Pantura (pantai utara).
3. Kesulitan utama secara pribadi dalam perjalanan ini?
Bersepeda sering beriringan dengan truk atau kendaraan besar lainnya. Jadi harus terus waspada
4. Bagaimana solusi atas kendala pribadi yang dihadapi?
Istirahat yang cukup agar bisa terus konsentrasi
5. Hal apa yang secara pribadi paling menyenangkan dari gowes turing bareng ini?
eksplor kuliner Indonesia dan menambah teman di dunia sepeda.
Anak Agung Oka Diartini
1. Pelajaran apa yang didapatkan dari perjalananan ini?
Sangat banyak. Antara lain melatih mental dan kesabaran selama ada di jalan.
2. Pengalaman hidup apa yang Anda dapatkan?
Bisa menjelajah dengan bersepeda di pulau Jawa
3. Kesulitan utama secara pribadi dalam perjalanan ini?
melawan panas dan dingin
4. Bagaimana solusi atas kendala pribadi yang dihadapi?
Tetap fokus pada visi misi even ini dan saling support dengan teman.
5. Hal apa yang secara pribadi paling menyenangkan dari gowes turing bareng ini?
bisa ikut serta dalam kampanye untuk pulau tercinta saya, pulau Bali. Juga bisa memberi support sesama perempuan
Riris Sihite
1. Pelajaran apa yang didapatkan dari perjalananan ini?
Tahan lama di jalan di saat rute flat, panas dan angin kencang.
2. Pengalaman hidup apa yang Anda dapatkan?
Dapat melewati kota-kota yang sebagian besar tidak pernah saya kunjungi.
3. Kesulitan utama secara pribadi dalam perjalanan ini?
Satu kali ada turunan terjal saya putuskan untuk loading karena saya takut dengan turunan.
4. Hal apa yang secara pribadi paling menyenangkan dari gowes turing bareng ini?
melihat Team 1000 km bali Pulih ini sangat semangat membuat saya jadi ikut bersemangat terus tiap harinya.
Widi Kasih
1. Pelajaran apa yang didapatkan dari perjalananan ini?
Menahan emosi dalam menghadapi segala cuaca (panas dan debu) dan jalanan yang bergelombang.
2. Pengalaman hidup apa yang Anda dapatkan?
Karena latihan itu, otomatis terbawa dalam menghadapi tantangan dalam hidup. Jadi lebih bisa mengontrol diri. Dimana harus mengerem dan mengejar impian yang belum saya raih.
3. Kesulitan utama secara pribadi dalam perjalanan ini?
saya harus meninggalkan anak saya yang masih berusia 9 tahun dan tentunya pekerjaan.
4. Bagaimana solusi atas kendala pribadi yang dihadapi?
Berkomunikasi semaksimal mungkin selagi bisa.
5. Hal apa yang secara pribadi paling menyenangkan dari gowes turing bareng ini?
Bisa mengenal tiap daerah yang saya lewati beserta kulinernya.
Aurea Sagita
1. Pelajaran apa yang didapatkan dari perjalananan ini?
Kebersamaan, kesabaran untuk dealing dengan team dan komunitas.
2. Pengalaman hidup apa yang Anda dapatkan?
Seru banget bisa ketemu banyak orang dan pastinya bangga bisa keliling Jawa dari Jakarta ke Bali dengan sepeda standar. Semoga setidaknya tidak dibully lagi. Hahaha…
3. Kesulitan utama secara pribadi dalam perjalanan ini?
pressure dengan tekad untuk tidak didorong dan sejauh ini berhasil sukses.
4. Bagaimana solusi atas kendala pribadi yang dihadapi?
Konsisten dan sabar tetap maintenance mood jadi more energy
5. Hal apa yang secara pribadi paling menyenangkan dari gowes turing bareng ini?
Makin akrab dengan teman satu tim dan senang bisa melintasi berbagai kota di Jawa.
Trilara Prasetya Rina (team leader)
1. Pelajaran apa yang didapatkan dari perjalananan ini?
Kekuatan kampanye positif yang bergerak dengan melibatkan komunitas lain sangat efektif untuk menggugah kepedulian bersama.
2. Pengalaman hidup apa yang Anda dapatkan?
Memaklumi perbedaan sebagai kekuatan bukan halangan.
3. Kesulitan utama secara pribadi dalam perjalanan ini?
dalam ride berpeloton mempunyai dinamika yang sangat cepat. dengan tikat level fitness yang berbeda dari masing-masing team dan karakteristk kekuatan yang berbeda juga. Maka menantang saya untuk sering memakai banyak variasi pendekatan untuk mengharmoniskan rtime di jalan. Berinteraksi dengan teim pendukung lain pun banyak membantu saya mengasah ketajaman gerakan dinamika di jalan.
4. Bagaimana solusi atas kendala pribadi yang dihadapi?
Saya anggap perbedaan bukan kendala tapi tantangan jadi ketika tantangan tersebut tidak bisa saya atas saya ikhlaskan. Dan saya anggap itu bagian dari pembelajaran untuk melepaskan kekecewaan karena tidak bisa mengatasi tantangan ya saya mentertawakan diri sendiri.
5. Hal apa yang secara pribadi paling menyenangkan dari gowes turing bareng ini?
Freedom to utilized my power. To express them in the same time.
Saat tulisan ini tayang, 12 November, Team 1000 km ini sudah berada di kota Situbondo. Tinggal dua hari lagi, mereka menyelesaikan perjalanan panjang dengan misi mulia ini. Tanggal 14 November mereka akan finis di Denpasar Bali.
Untuk selalu menjaga stamina, cyclist dan team official tidak pernah melewatkan minum Milklife. Perjalanan ini didukung pula oleh Pemprov Bali, Pemkot Denpasar, PB ISSI, Bank BPD Bali, ASC Gowes, Roda Jaya Colnago Bali, Qoala Plus, Frui, dan Amidis.
Catatan redaksi: Berita ini mengalami koreksi pada Kamis 12 November 2020, pukul 21:55 WIB. Redaksi memohon maaf.