Tak Turun di China, Black Widow Pecah Rekor Premier Box Office
Film Black Widow mulai debut di layar lebar sejak 9 Juli 2021 lali. Hingga Jumat, 10 Juli 2021, film baru Marvel ini telah diputar di 4.140 bioskop minus China. Film ini diprediksi mampu meraup jutaan dolar dalam sepekan debutnya, melampaui penghasilan Fast and Furious F9, di masa pandemi.
Pecah Rekor Baru
Film Black Widow meraup pendapatkan sebesar USD 39,5 juta atau sekitar Rp 574 miliar, hanya selama Jumat 10 Juli 2021 setelah film resmi turun per Kamis, 9 Juli 2021. Capaian ini menjadi yang terbesar di antara film yang turun selama pandemi, pada pemutaran pertamanya.
Film Black Widow tersebut diputar di 4.140 bioskop di sejumlah negara di kawasan Amerika Utara, Asia, juga Eropa, minus China.
Pundi-pundi dolar dalam film Black Widow ini diprediksi masih akan terus mengembang dalam satu pekan kedepan. Ditaksir, film yang dibintangi Scarlett Johansson, David Harbour, Florence Pugh, dan Rachel Weisz tersebut, akan mampu meraup pendapatan kotor hingga USD 87,8 juta selama sepekan. Pendapatan yang melampaui hasil pemutaran Fast and Furious F9 dalam sepekan pertama debutnya, dilansir dari Variety.
Meski Black Widow turun di layanan Disney Plus Premier, pendapatan di hari pertama yang diraup dari layar bioskop membuat banyak pelaku film Holywood optimis jika pendapatan bioskop film ini tak akan banyak terimbas.
Tak Putar Black Widow di China
Pendapatan Black Widow bisa jadi berlipat lebih banyak bila saat debutnya juga menyertakan China. Sedangkan yang terjadi, Marvel tak menyertakan pemutaran Black Widow di China, pada 9 Juli 2021 lalu.
Semakin lama pemutaran film ditunda di China, maka pendapatan bioskop akan menurun jauh. Sebab, akan semakin banyak versi bajakan yang mudah ditemukan di internet, bahkan dengan kualitas HD.
Fenomena ini dialami film Mulan. Sikap Disney memilih premier Mulan di Disney Plus membuat penghasilan bioskop untuk Mulan turun jauh, lantaran versi bajakan lebih dulu hadir di internet.
Sejumlah spekulasi muncul menjawab mengapa Marvel tak memutar Black Widow di China dalam debutnya. Salah satunya adalah peringatan 100 tahun Partai Komunis China yang jatuh pada 1 Juli lalu. Sehingga tak ada satu pun film asing yang turun di bioskop, menggantikan beragam film propaganda.
Black Widow pun ikut terimbas. Kisah heroik superhero perempuan yang mati dalam The Avengers: Infinity War, Natasha Romanoff, tak bisa turun di China hingga Agustus nanti, dilansir dari thedirect.com.
Toh meski tanpa China, Black Widow mampu jadi pemecah rekor box office di era pademi, dalam debut awalnya. Pelaku film juga yakin film ini akan meraup pendapatan super dalam sepekan debutnya, melampuai F9, Fast and Furious.
Sinopsis Singkat
Black Widow menyuguhkan gabungan antara drama dan aksi dari tokoh utamanya, Natasha Romanoff. Di dalamnya, fans Marvel akan dibawa ke masa lalu sekaligus mengetahui sarang Red Room, tempat di mana para perempuan dalam Black Widow dicetak menjadi pembunuh cekatan dan bengis.
Dalam film juga dikisahkan upaya Natasha bersama, Yelena, Melina, dan Alexei, untuk menghancurkan senjata pengontrol pikiran di masa kini, sekaligus menemukan jawaban dari masa lalunya yang kelam.
Beragam aksi menegangkan serta emosi dalam drama masa lalu Natasha di Black Widow, mampu membuat penonton tenggelam dalam film berdurasi sekitar 2 jam tersebut. (Var/Dir)
Advertisement