Tak Terlibat Pencalonan Capres, PBNU Jelaskan Posisi Khittah
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Fahrur Rozi merespon aksi sejumlah orang yang mengaku warga Nahdliyin di depan Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Mereka mengatasnamakan Komunitas Nusa Bangsa, meminta agar PBNU mengusung nama capres di Pilpres 2024.
"Saya kira demo itu salah alamat," kata Pengasuh Pesantren An-Nur Malang ini.
Gus Fahrur, panggilan akrabnya, mengingatkan, sikap NU tetap konsisten dan tidak berubah soal mengambil jarak dalam perhelatan demokrasi, seperti Pilpres. NU tak akan terlibat dalam urusan pencalonan nama capres dan urusan Pilpres 2024.
"NU tidak akan terlibat dalam urusan pencalonan nama orang per orang dalam kontestasi Pilpres mendatang," kata dia.
Khittah NU
Gus Fahrur mengatakan PBNU tetap memegang khitah sebagai ormas keagamaan yang menjadi rumah besar umat Islam Ahlussunnah waljamaah.
Ditegaskan Gus Fahrur, sikap NU ini penting agar semua kandidat dan pendukungnya tetap merasa nyaman dalam naungan NU.
"Tetap rukun damai meski berbeda pilihan. Kita berharap semua pihak menjaga kondusivitas dan stabilitas politik serta keamanan nasional menjelang Pemilu 2024," kata dia.
Sebelumnya sejumlah orang Nahdliyin menggeruduk Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Kamis 4 Mei 2023.
Mereka demo untuk mendesak agar NU mengusulkan nama kader untuk turut maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dalam aksinya, Pembina Komunitas Nusa Bangsa, Iskandar Zulkarnaen mengatakan pihaknya menolak manuver struktural pengurus NU yang memanfaatkan nama organisasi, demi mendongkrak seorang tokoh yang berpotensi akan berkontestasi di Pilpres mendatang.
Dari pada mencalonkan nama lain, Iskandar mengatakan pihaknya menginginkan agar NU mengajukan nama kadernya yang tulen untuk ikut dalam Pilpres 2024.
"Jangan sampai yang naturalisasi atau pendatang. Itu bahaya," kata dia.
Advertisement