Tak Terima Truk Over Load Ditertibkan, Ratusan Sopir Turun Jalan
Ratusan truk logistik memenuhi ruas Jalan A. Yani dan Jalan Adi Sucipto Banyuwangi. Truk-truk tersebut sengaja dibawa ke sana untuk melakukan protes terkait penerapan kebijakan penertiban over dimension dan over loading(ODOL). Para sopir logistik menganggap kebijakan ini matikan pendapatan mereka.
Ratusan sopir logistik tergabung dalam Konfederasi Sopir Logistik Indonesia ini tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka langsung berkumpul di depan kantor Bupati Banyuwangi. Beberapa orang langsung melakukan orasi dari atas truk yang sudah dilengkapi dengan sound sistem.
"Kami ingin ada solusi dengan aturan ODOL ini pendapatan kami berkurang drastis," ujar Slamet Barokah, dalam orasinya.
Slamet menegaskan, pihaknya tidak hanya ingin ditemui oleh Bupati Banyuwangi atau pihak terkait. Tapi juga ingin diberi solusi terkait penerapan aturan ODOL ini.
"Kita tidak hanya ingin ditemui tapi juga di diberi solusi. Kami akan bertahan di jalan ini jika tidak ada yang menemui," tegasnya.
Massa juga membawa poster dan spanduk yang ditempelkan di truk mereka masing-masing. Poster tersebut berisi curahan hati para sopir logistik tersebut.
"Cukup untuk disikat ODOL, ojo pranoto ku sing didodol (cukup gigi yang disikat dengan pasta gigi, jangan truk saya yang dibongkar)," tulis massa dalam salah satu poster.
Salah seorang sopir logistik dari kaum hawa, Princes, mengaku selama ini sudah beberapa kali melalukan aksi protes terkait ODOL ini. Namun menurutnya belum ada solusi yang didapatkan.
"Yang membunuh kita bukan Corona tapi sistem pemerintah yang tidak jelas," jelasnya.
Saat ini sejumlah perwakilan masih melalukan mediasi dengan pihak pemerintah daerah dan BPTD provinsi Jawa Timur.
Advertisement