Tak Terima Pasar PPI masih Ditutup Para Pedagang Dikabarkan Aksi
Puluhan pedagang yang biasa berjualan di Pasar PP di Jalan Gresik Surabaya dikabarkan akan melakukan aksi. Aksi ini sebagai bagian ketidakpuasan mereka atas penutupan Pasar PPI yang diperpanjang lagi.
Seperti diketahui, sebelumnya Pasar PPI harus ditutup karena menjadi zona merah penyebaran virus Corona. Pasar ini ditutup sejak 15 April lalu hingga 29 April.
Nah, seharusnya pada 30 April menjadi hari pertama pasar ini boleh beroperasi. Namun sayangnya, Pemerintah Kota Surabaya sejak 28 April yang lalu menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar. (PSBB). Pasar ini harus ditutup lagi hingga 11 Mei sesuai dengan durasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya.
Tentu saja seluruh pedagang merasa kecewa dengan keputusan tersebut. Ketua Paguyuban Pasar PPI Heri Suprijanto tidak menyangka Pemkot Surabaya bisa ingkar janji. Padahal, sebelumnya pemkot melalui Kecamatan Krembangan memberikan angin segar terhadap para pedagang.
Kata Heri Suprijanto, seperti dikutip Jawa Pos, Kecamatan menyebut Pasar PPI bisa segera dibuka lagi asalkan seluruh pedagang menaati protokol kesehatan penanggulangan Covid-19. Yakni, memakai masker, menerapkan physical distancing, tidak mendirikan lapak permanen, dan pemberlakuan pembatasan jam operasional. Namun kenyataannya malah masih ditutup mengikuti durasi PSBB.
Kabid Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Surabaya Pieter Frans Rumanseb menegaskan, meski kasus Covid-19 di Pasar PPI tidak bertambah, penutupan harus tetap dilakukan. Sebab, pihaknya khawatir dibukanya Pasar PPI bisa membuat jumlah kasus Covid-19 di lokasi kembali meningkat. Apalagi, melihat situasi pasar kemarin, masih banyak yang tidak menerapkan protokol kesehatan untuk memberantas Covid-19. Misalnya, tidak memakai masker dan tidak menerapkan physical distancing. Akibatnya, kesemrawutan terjadi.