Tak Tercover Bansos, Pendekar di Kediri Pilih Hidup Sendiri di Rumah Tak Layak Huni
Di sebuah rumah yang nyaris roboh, tidak layak huni Rohman 59 tahun memilih tinggal seorang diri. Bapak tiga anak tersebut tidak mau menggantungkan hidupnya berharap pada bantuan dari orang lain.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ia harus kerja keras banting tulang bekerja sebagai buruh tani atau serabutan. Uang hasil jerih payahnya selama bekerja, ia pergunakan setiap hari untuk memasak.
Rohman sudah 59 tahun, tinggal di lingkungan Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Sekitar satu tahun lalu bangunan atap rumahnya mendadak ambruk lantaran terkena bencana angin puting beliung. Karena tidak ada biaya, rumahnya sengaja dibiarkan untuk tidak diperbaiki. Rohman sebenarnya memiliki tiga orang anak tetapi ia memilih untuk hidup sendiri bersama sang istri. Tetapi 4 tahun lalu istrinya Yayuk meninggal dunia karena sakit.
Di saat memasuki musim penghujan sekarang ini, terkadang ia harus terpaksa tidur menepi di dalam ruangan agar tidak terkena air hujan dari atas. Karena tidak ada WC mau pun kamar mandi ia harus BAB di sungai dekat rumahnya. Rohman mengaku selama ini dirinya tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.
"Saya pemalu tidak dapat bantuan ya nggak masalah, " ucap pria yang dikenal sebagai seorang pendekar tersebut.
Nasib kurang beruntung yang dialami Rohman ternyata diketahui oleh Calon Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati. Calon Wali Kota nomer urut 1 tersebut datang langsung bersama tim untuk memberikan bantuan.
"Jadi hari ini saya berkunjung ke rumah bapak Rohman salah satu warga Kelurahan Pojok tentunya ini menunjukan bahwa di Kota Kediri masih terdapat warga miskin. Memang seperti kita ketahui tingkat kemiskinan di Kota Kediri masih 7,15 % sehingga ke depan Pemerintah Kota Kediri berusaha untuk dapat menekan angka kemiskinan. Sehingga kesejahteraan warga Kota Kediri dapat meningkat lagi, " terangnya..
Sementara itu Kabid Linjamsos Dinas Sosial Kota Kediri Widiya Purna Nur Huda menjelaskan tujuan kedatanganya ke rumah Rohman untuk meninjau lokasi sekaligus memberikan bantuan.
"Tapi ke depanya memang seluruh bantuan di Pemerintah ada teknisnya. Kami juga menawarkan apabila bersangkutan mau dibantu dengan mekanisme dari pemerintah maka kami siap membantu. Dari bu RT, Kelurahan. dan Dinsos juga ikut membantu. Yang kami back up berupa bantuan sosial kalau pun untuk rehab rumah nanti ada sendiri dari dinas terkait sendiri, " ucapnya.
"Ternyata informasi dari Kelurahan pun sudah pernah mengusulkan atau menawarkan kepada bapak Rohman. Tapi kemarin itu mungkin dari pihak keluarga atau anak anaknya utamanya. Karena pak Rohman tinggal sendirian istri sudah meninggal. Dari pihak anaknya ada miskomunikasi untuk administrasinya belum beres. Tapi nanti sore bu RT menjelaskan kemungkinan ada pertemuan dari pihak keluarga dan RT. Dari situ kita akan turun untuk membantu percepat prosesnya, " ungkapnya.
Menurutnya terpenting, Dinas Sosial akan lebih dulu membantu Rohman untuk masuk terverifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) lebih dulu. "Baru untuk bantuan yang lain lain bisa kita kembangkan kira kira bisa mendapatkan bantuan apa bersangkutan, " paparnya.