Fokus Pertajam Visi Misi, Dito Cueki Gerakan Bumbung Kosong
Calon tunggal Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono tidak mau ambil pusing menanggapi munculnya pergerakan bumbung kosong yang kian hari semakin masif di berbagai wilayah.
Pemuda berusia 28 tahun yang akrab disapa Dito ini mengatakan, dirinya bersama pasanganya Dewi Maria Ulfa lebih fokus untuk terus turun ke bawah menyapa masyarakat dan mensosialisikan visi misi dan program yang diusungnya.
"Setelah debat ini, kan ditayangkan di telivisi. Artinya masyarakat menyaksikan. Masyarakat sudah tahu apa yang menjadi visi misi dan program andalan saya dan Mbak Dewi. Maka setelah itu saya akan rajin turun ke bawah mengedukasi apa yang sudah saya paparkan. Saya nggak begitu menanggapi pergerakan bu kos (bumbung kosong). Menurut saya lebih baik fokus kepada pergerakan saya dan mbak Dewi," jelas putra dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung ini.
Lebih lanjut Dito menilai pada hakikatnya momentum Pemilu atau Pilkada saat ini adalah alat koreksi, dimana memisahkan antara pemimpin yang memiliki kepentingan pribadi atau pemimpin yang mempunyai kepentingan untuk masyarakatnya.
Karena itu, ia berkomitmen bersama pasanganya, apabila pihaknya ada indikasi korupsi, maka ia siap untuk mengundurkan diri.
"Karena kami adalah bagian dari pasangan calon yang mempunyai kepentingan untuk masyrakat, " Kata Dito ditemui usai mengikuti kegiatan tahapan pemilu debat publik Selasa, 3 November 2030 malam.
Usai mengikuti giat debat publik yang diselenggarakan KPU Kabupaten Kediri semalam, Dito-Dewi akan kembali berdiskusi untuk membahas dan mempertajam kembali visi dan misinya, terutama di sektor pendidikan dan perguruan tinggi.
"Setelah acara ini saya akan berdiskusi untuk mempertajam program dan visi misi kami. Yang perlu kita pertajam khususnya di sektor pendidikan dan perguruan tinggi," terangnya.