Tak Tanggapi Intrik Politik, PDIP Kediri Dukung Ganjar-Mahfud
DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri tidak mau merespons intrik politik yang dilakukan oleh seseorang yang mengaku sebagai kader partai yang mencabut dukungan untuk pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri Murdi Hantoro. Ia juga mengatakan, pihaknya sebenarnya tidak mau bersikap terkait hal itu. Sebab, baginya hal itu merupakan bagian dari intrik politik murahan.
"Kita tidak mau ikut irama mereka. Artinya, kejadian di Desa Butuh Kecamatan Kras Kabupaten Kediri itu saya jamin 100 persen kader PDI Perjuangan tetap tegak lurus. Saya jamin 100 persen itu bukan kader PDI-Perjuangan," tandas pria yang juga anggota DPRD Kabupaten Kediri ini.
"Jadi kita punya struktur sampai anak ranting di tingkat dusun. Ketika ada kejadian, pasti ada laporan. Dan saya langsung tanya kepada mereka, struktur partai, apa betul ada kejadian seperti itu? ternyata mereka sama sekali tidak tahu. Ternyata informasi yang didapat, mereka bukan warga setempat, tapi dari luar. Kami tidak mengurus itu, kita nggak perlu lapor polisi, buang-buang energi, artinya itu politik murahan," ungkap Murdi.
Masih kata Murdi, untuk menjadi seorang kader PDI Perjuangan harus memenuhi kriteria. "Kalau kader kan punya kartu tanda anggota dan sebagainya. Kalau kaos saja dianggap kader, percetakan saja bisa sewaktu-waktu dibikinkan kaos," pungkasnya.
Lebih lanjut, ia mempertanyakan kenapa Bawaslu tidak tahu terkait persoalan ini. Sebab, saat kejadian sudah masuk masa kampanye. "Seharusnya Bawaslu mengetahui itu, saya cuman menyayangkan saja," keluhnya.
DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri menginginkan Pemilu 2024 tetap berjalan lancar dan berlangsung jurdil. Tidak saling mencurigai dan tidak saling mencurangi. "PDI -Perjuangan tetap fair. Fair saja untuk mengikuti pemilu ini," ungkapnya.