Tak Tahu Alur PKH, Bupati Alor Sebut Risma Menteri Bodoh
Nama Bupati Amon Djobo mendadak viral setelah ramai diperbincangkan di media sosial karena video yang menunjukkan amarahnya terhadap dua Staf Kementerian Sosial Republik Indonesia yang beredar luas sejak Selasa 1 Juni 2021.
Dalam video berdurasi sekitar 2,2 menit yang diposting melalui akun Instagram @majeliskopi08, tampak Amon Djobo begitu murka karena pembagian dana Program Keluarga Harapan (PKH) yang disalurkan melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Alor.
Pembagian melalui DPRD Alor tersebut diketahui langsung oleh Amon Djobo yang pada April 2021 lalu mengikuti Rapat Terbatas bersama dengan Presiden Joko Widodo, Mensos Tri Rismaharini, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dan seluruh kepala daerah di NTT. Dalam rapat Risma melapor telah menyalurkan bantuan yang dititipkan melalui DPRD Alor.
"Menteri model apa kenteri model begitu. Dia tidak pernah datang ke Alor kok. Memangnya PKH itu DPR yang urus? Besok tidak boleh ada di sini, besok kalian pulang sudah, saya kasih peringatan kalian pulang sudah, besok saya bikin surat kasih presiden," ungkap Amon Djobo dalam video tersebut.
Amon Djobo yang begitu emosi sampai-sampai menyebut Risma adalah menteri yang bodoh karena tidak mengetahui program PKH. Ia kemudian menuding bahwa Kemensos adalah tempat basah bagi koruptor.
"Memangnya pola penanganan bantuan PKH itu apa? Itu program (DPR) atau pusat? Program pusat untuk keluarga harapan buat miskin, itu penanganan ada di bawah pemerintah. Bagaimana dia bilang kok DPR?," ujarnya.
"DPR mana itu, Menteri bodok itu, masih lebih baik Ibu Khofifah. Pantas model begitu tempat untuk korupsi, KPK tangkap lagi nanti saya suruh kasih tau dia," imbuhnya.
Karena itu, Amon Djobo kemudian merasa dianggap bodoh oleh mantan Walikota Surabaya itu.
Jauh sebelum amarahnya ke Risma, Amon Djobo juga pernah dilaporkan ke polisi karena menghina dan mengancam pejabat Kasilog Korem 161/Wira Sakti, Kolonel Cpl Imanuel Yoram Dionisius Adoe.