Tak Setuju PTM Dilakukan Juli 2021, Ini Alasan Ketua IDAI Jatim
Rencana proses pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan dilaksanakan pada Juli mendatang, mendapat respon dari berbagai kalangan masyarakat. Meskipun dengan protokol kesehatan ketat.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Jawa Timur (IDAI Jatim), dr Sjamsul Arief MARS SpA(K) mengaku tidak setuju PTM dilaksanakan pada Juli 2021.
"Kami dari dulu belum setuju dengan rencana tersebut (PTM), karena angka Covid-19 belum turun secara signifikan," ujar dr Sjamsul, Rabu, 16 Juni 2021.
Pihaknya juga mencatat per tanggal 14 Juni 2021, secara kumulatif terdapat 2.949 kasus anak di Jatim yang terkonfirmasi Covid-19, 24 di antaranya meninggal dunia.
Perlu Serius Perhatikan Hal Ini
Ia menyampaikan, bila memang harus PTM dilakukan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan.
"Antara lain, angka Covid-19 harus melandai, disusul dengan angka kematian yang rendah, di bawah 5 persen. Lalu, orang yang bersinggungan dengan murid, seperti guru harus sudah divaksinasi lengkap," bebernya.
Selain itu, sekolah harus mempunyai tim mitigasi untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan saat PTM berlangsung. Ketersedian sarana prasarana untuk prokes juga harus diperhatikan.
dr Sjamsul mengungkapkan, harus ada peralatan sterilisasi. Ruangan kelas hanya boleh diisi setengah dari kapasitas.
Jangan Full Day
"Terus jangan full day, seminggu 2-3 kali dengan intensitas 2-4 jam. Karena intensitas lamanya waktu itu berpengaruh dengan penularan. Dan siswa harus mendapat izin dari orang tua," ungkapnya.
Ia menambahkan, hal-hal di atas harus benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi kluster sekolah nantinya.
"Seperti diketahui, anak-anak itu tidak terlalu berat. Kemungkinan anak-anak ini OTG yang membawa virus ke rumah. Anggota keluarga di rumah bisa berisiko terkena. Apalagi di Jatim sudah ada 24 anak meninggal. Itu yang dirawat dokter anak, di luar jangkaun dokter anak mungkin ada lagi," tandasnya.
Tak lupa dr Sjamsul mengimbau, semua masyarakat untuk tetap patuh protokol kesehatan.