Tak Semua Penganut Wahabi Ambil Jalan Kekerasan
JIKA ada pengikut ajaran Wahhabi yang melakukan tindak kekerasan, itu hanyalah sebagian. Banyak pengikut Wahhabi yang dalam berdakwah tetap santun dan damai. Itu seperti halnya ada pengikut Islam atau Kristen yang melakukan tindak kekerasan, maka itu tidak berarti mewakili ajaran agamanya.
Kesepakatan antara Muhammad bin Abd al-Wahhab (MBAW) dan Ibn Sa’ud telah dibuat untuk saling mendukung misi masing-masing. Itu bisa dipandang sebagai hal yang bisa difahami. Tetapi itupun harus diperlakukan dengan kritis. Kita boleh setuju atau tidak setuju.
Bahkan kita pun boleh setuju atau tidak setuju dengan sebagian pemikiran MBAW. Tidak ada yang sakral dalam pemikiran atau pemahaman seseorang. Kita bisa menentukan jalan pikiran sendiri. Yang penting tidak ada kedlaliman terhadap orang lain.
Jika disebut bahwa Muhammadiyah mendapatkan inspirasi dari Wahhabi, itu memang benar karena Muhammadiyah berdakwah untuk purifikasi akidah dan ibadah. Pemikir-pemikir Muhammadiyah dulu dan sekarang juga akrab dengan kitab-kitab tulisan MBAW.
Tetapi, tidak semua pikiran Wahhabi diambil mentah-mentah. Muhammadiyah juga mendapatkan inspirasi dari Jamal al-Din al-Afghani, Muhammad ‘Abduh, Rasyid Ridla, dan juga modernisme Barat. Pemikiran-pemikiran itu diolah dan diuji dengan parameter al-Qur’an dan Sunnah, dan kemudian menjadi gerakan Muhammadiyah.
Muhammadiyah adalah dirinya sendiri, menentukan jalan pikirannya sendiri, dan tidak bisa dipasung oleh pemikiran atau gerakan lain. (adi)