Tak Semua Korban Erupsi Semeru Mau Tinggal di Pengungsian
Tak semua korban erupsi Gunung Semeru memilih tinggal di pengungsian yang disediakan oleh pemerintah. Beberapa di antara mereka ada yang lebih memilih mengungsi di rumah kerabat meski lokasinya harus ke luar kota Lumajang.
Salah satunya yang dilakukan oleh Paidi yang berasal dari Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Dia bersama dengan keluarga dan beberapa kerabat lainnya lebih memilih mengungsi di Kabupaten Blitar. Kebetulan di Kabupaten Blitar mereka mempunyai kerabat yang mau menampung mereka sementara.
Paidi bersama keluarganya, awalnya sempat mengungsi di penampungan yang disediakan pemerintah di Desa Wonosari, Kecamatan Menanggal, Kabupaten Lumajang. Awalnya, dia tetap ingin bertahan di pengungsian ini karena dekat dekat rumahnya. Namun setelah mengetahui rumahnya roboh tak kuat menahan abu vulkanik, keputusan untuk mengungsi di rumah kerabatnya di Blitar menjadi kuat.
"Tak banyak barang-barang di rumah saya yang bisa diselamatkan. Yang penting pihaknya beserta keluarganya bisa selamat," kata Paidi.
Paidi kemudian dijemput oleh kerabatnya yang bernama Trisna, Syafii warga Dusun Ngade, Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Paidi tak sendiri, melainkan ada 20 orang pengungsi lainnya yang terdiri tujuh Kepala Keluarga (KK) yang ikut mengungsi ke Blitar. Mereka menempati dua rumah milik kerabatnya yang berada di Kabupaten Blitar ini.
Atas kedatangan para pengungsi korban erupsi Gunung Semeru ini, Suwanda Aribawa, Kepala Desa Gogodeso menyebut akan memberikan bantuan kebutuhan bahan pokok makanan kepada para pengungsi erupsi Semeru ini. Tak hanya itu, dia juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Blitar untuk mendpatakan bantuan lainnya.