Tak Sekedar Hilangkan Kantuk, Kopi untuk Kesehatan dan Perawatan
Kopi merupakan salah satu minuman paling populer di dunia. Bagi banyak orang, manfaat kopi selama ini hanya dianggap sebagai penambah energi kala menyambut hari, atau saat mengantuk. Padahal, banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kopi juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.
Sebagai informasi, kopi murni yang dikonsumsi tanpa gula maupun susu, mengandung antioksidan tinggi dan beberapa nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, seperti riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), mangan, kalium, natrium, magnesium, dan niacin (vitamin B3).
Sejumlah studi menunjukkan bahwa orang yang rutin minum kopi 2-3 cangkir kopi sehari memiliki risiko lebih rendah mengalami penyakit serius, seperti diabetes tipe 2, kanker, penyakit jantung, penyakit Parkinson, dan gangguan hati.
Sejarah Penyebaran Biji Kopi
Penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Saat itu banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh. Beberapa ratus tahun kemudian, biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju.
Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya. Abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi kopi sebagai minuman penambah energi saat beribadah di malam hari. Popularitas kopi meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam ke Afrika Utara, Mediterania, dan India.
Lambat laun, biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada 1615 oleh seorang saudagar Venesia. Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakan kopi pada 1616. Kemudian, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran karena saat itu Indonesia masih menjadi negara jajahan Kolonial Belanda, pada 1690.
Manfaat Konsumsi Kopi bagi Kesehatan
1. Mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2
Menurut data dari Mayo Clinic, bahwa terdapat beberapa studi yang membuktikan bahwa konsumsi kopi, baik yang mengandung kafein atau tidak, mungkin dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2. Bagi pengidap diabetes, kandungan kafein pada kopi berisiko untuk memengaruhi kadar gula darah, entah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah.
2. Menjaga kesehatan jantung
Dikutip dari situs Harvard School of Public Health, minum kopi secara rutin mungkin dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, bahwa seseorang yang minum 4 atau lebih cangkir kopi per hari disinyalir dapat menurunkan 20 persen risiko stroke dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi sama sekali.
3. Membantu proses penurunan berat badan
Kopi hitam tanpa gula merupakan salah satu minuman yang mengandung kalori dalam jumlah yang amat rendah. Selain itu, kandungan kafein dalam minuman ini mampu mempercepat metabolisme dan membantu proses pembakaran lemak dalam tubuh.
4. Menjaga kesehatan otak
Kafein yang terkandung dalam kopi memiliki banyak efek positif pada otak, seperti meningkatkan kewaspadaan, membantu konsentrasi, meningkatkan suasana hati, dan mengurangi risiko depresi, selain itu, pada jurnal Practical Neurology menyebutkan bahwa konsumsi kopi dapat mencegah penurunan fungsi kognitif otak, penyakit Parkinson, dan penyakit Alzheimer.
5. Menjaga kesehatan organ hati
Menurut Journal of Clinical Gastroenterology menyebutkan bahwa asupan kopi berpotensi mengurangi jumlah lemak pada hati, bahwa kandungan kimia pada kopi dapat membantu proses detoksifikasi sel kanker pada hati.
6. Mengurangi risiko kanker
Dalam situs Harvard School of Public Health menyebutkan bahwa kopi dapat memengaruhi perkembangan kanker, mulai dari permulaan sel kanker hingga kematiannya, karena kandungan kafein dalam kopi disebut dapat mengganggu pertumbuhan dan penyebaran sel kanker, seperti prostat, hati, endometrium, mulut, dan tenggorokan.
7. Mengurangi risiko batu empedu
Kandungan kafein dalam kopi yang disebut-sebut dapat mencegah pembentukan batu empedu, karena dapat mencegah pembentukan kolesterol yang menyebabkan pembentukan kristal atau batu di kantung empedu, nantinya kandungan tersebut akan merangsang kontraksi di kantung dan membantu meningkatkan aliran empedu, sehingga kolesterol tidak menumpuk.
Manfaat Kopi bagi Kecantikan
Tak hanya berguna bagi kesehatan, kopi juga memiliki khasiat baik dalam merawat kulit hingga rambut.
1. Mengangkat sel kulit mati
Bubuk kopi ternyata juga mampu mengangkat sel kulit mati atau eksfoliasi yang merupakan proses pengangkatan sel kulit mati pada permukaan kulit, agar kulit tidak terlihat kusam.
Caranya:
- Bubuk kopi secukupnya dicampur dengan perasan lemon.
- Gosok campurannya ke setiap bagian tubuh.
- Diamkan sampai sedikit lebih kering.
2. Mengurangi mata panda
Kopi untuk kantong mata yang menghitam juga bisa dibersihkan kopi. Kandungan kafein bisa membantu untuk pelebaran pembuluh darah.
Caranya:
- Campurkan ½ sendok teh bubuk kopi dan campurkan dengan minyak zaitun. Tambahkan beberapa tetes air untuk membuat teksturnya tidak terlalu lengket.
- Oleskan campuran kopi tersebut di bawah mata.
- Biarkan campuran kopi tersebut meresap selama 5-10 menit.
- Bilas bersih dengan air.
3. Membersihkan sel kulit mati
Kopi sangat efektif membersihkan kaki dan melembapkan kulit pecah-pecah.
- Seduh kopi di cangkir atau gelas dengan air panas.
- Campurkan kopi yang sudah dilarutkan ke dalam ember atau bak kecil tempat mandi.
- Biarkan suhunya semakin dingin sehingga tidak membakar kulit.
- Rendam kaki dalam larutan campuran kopi tersebut.
- Gunakan alas kaki selama sedang dalam masa perawatan kaki ini.
4. Mencegah penuaan
Kopi juga bermanfaat untuk mengurangi bintik-bintik di kulit akibat sinar matahari, kemerahan, hingga garis-garis halus di wajah akibat penuaan, caranya cukup dengan menggunakan kopi sebagai scrub (misalnya dicampur dengan gula atau garam epsom) atau masker wajah untuk mendapatkan manfaat ini.
5. Mengatasi jerawat
Kopi memiliki efek antioksidan, stimulan, dan asam klorogenat yang dapat membantu kulit dalam mengatasi jerawat, caranya dengan menggosok wajah dengan bubuk kopi untuk membantu membersihkan kulit mati dan membuka pori-pori yang tersumbat. Selain itu, asam klorogenat juga dapat bermanfaat sebagai antiradang bagi kulit.
6. Menghilangkan selulit
Kafein dalam kopi membantu melebarkan pembuluh darah sehingga dapat mengurangi munculnya selulit. Sedangkan antioksidan memperbaiki warna kulit menjadi lebih sehat.
Caranya:
- Bubuk kopi dengan air panas. Tambahkan air panas hingga mengental.
- Selanjutnya, oleskan campuran tersebut untuk membersihkan permukaan kulit terlebih dahulu
- Kemudian, lakukan gerakan memijat di area yang bermasalah dengan ujung jari
- Setelah selesai dipijat, diamkan selama beberapa menit.
- Lalu bilas hingga bersih.
7. Menjadi pewarna rambut
Bagi yang ingin memiliki warna rambut alami kecokelatan juga bisa memanfaatkan seduhan kopi.
- Seduh bubuk kopi di gelas, dinginkan hingga mencapai suhu kamar.
- Ketika suhu sudah dingin, kopi di gelas tersebut dimasukan dalam baskom besar agar pergerakan tahap selanjutnya lebih mudah.
- Sedikit demi sedikit Anda bisa menuangkan air larutan kopi ke atas rambut dan kulit kepala sampai semua benar-benar basah kuyup.
- Lalu peras rambut dengan lembut, ikat rambut seperti dicepol, dan gunakan topi mandi atau shower cap.
- Diamkan rambut selama 30 menit hingga 3 jam.
- Bilas rambut di kamar mandi setelahnya.
Efek Samping Konsumsi Kopi
Meski memiliki banyak manfaat baik bagi kesehatan, namun konsumsi kopi juga bisa menyebabkan efek samping, seperti:
1. Insomnia
Kandungan kafein dapat membuat mata tetap terjaga, mengatasi ngantuk, dan meningkatkan konsentrasi. Namun, asupan kafein yang berlebihan dapat mengurangi waktu tidur dan membuat tubuh tidak dapat tidur dengan nyenyak seperti insomnia.
2. Sering buang air kecil
Kopi mengandung kafein yang bersifat diuretik sehingga dapat merangsang pembuangan urine dan memiliki efek lebih sering buang air kecil.
3. Gelisah
Kafein memang dapat meningkatkan kewaspadaan karena memiliki efek stimulan. Namun, efek samping kopi juga bisa membuat seseorang menjadi gelisah dan cemas, bahkan bisa menimbulkan serangan panik dan kambuhnya gejala gangguan cemas.
4. Denyut jantung menjadi cepat
Terlalu banyak minum kopi juga dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan irama detak jantung menjadi berubah (fibrilasi atrium).
5. Gangguan pencernaan
Efek samping kopi ini dapat membuat usus menjadi lebih aktif, sehingga pergerakan usus menjadi lebih cepat.
Tak hanya itu, konsumsi kopi berlebihan juga bisa menyebabkan efek samping lain, seperti diare, sakit maag, dan kambuhnya penyakit GERD.
6. Caffein withdrawal
Merupakan efek samping kopi yang muncul ketika seseorang sudah terbiasa rutin minum kopi, lalu tiba-tiba berhenti mengonsumsinya. Ketika mengalami efek samping kopi tersebut, seseorang akan merasakan sakit kepala, pusing, mual, cepat lelah, sulit konsentrasi, hingga suasana hati yang cepat berubah.
Tips Aman Konsumsi Kopi
Satu cangkir kopi seduh umumnya mengandung sekitar 95 mg kafein, minum kopi yang masih dianggap wajar adalah 3-5 cangkir atau rata-rata 400 mg kafein per hari. Meski begitu, dosis konsumsi kopi mungkin berbeda-beda bagi setiap orang, bergantung pada usia, kesehatan, dan beberapa kondisi lain, seperti:
1. Menentukan berapa banyak kopi yang dikonsumsi dan bagaimana efeknya pada pola suasana hati dan pola tidur.
2. Menyimpan kopi di tempat yang sejuk dan kering, jauhkan dari panas dan kelembapan.
3. Gejala putus obat biasanya terjadi setelah penggunaan kopi untuk periode yang panjang.
Konsumsi kopi tidak selalu aman untuk dikonsumsi untuk semua orang. Jadi, sebaiknya diskusikan dengan dokter agar tahu dosis yang tepat.
Larangan Konsumsi Kopi
Tidak semua orang aman mengonsumsi kopi. Sebaiknya batasi minum kopi jika memiliki keluhan pada kesehatan.
1. Gangguan mental, misalnya gangguan kecemasan, gangguan bipolar, atau depresi
2. Gangguan pencernaan, termasuk penyakit asam lambung atau GERD dan irritable bowel syndrome
3. Asam urat
4. Diabetes
5. Konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya antibiotik, antidepresan, atau obat asma
6. Wanita hamil juga dianjurkan untuk membatasi konsumsi kopi karena dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir bayi rendah.
7. Ibu menyusui pun disarankan untuk mengurangi kopi, karena kandungan kafein dapat terserap ke dalam ASI, sehingga bayi yang diberi ASI bisa menjadi lebih rewel, susah tidur, dan berisiko mengalami kolik.
Advertisement