Tak Sebut Nama, Ini Cara Donald Trump Akui Kekalahan
Donald Trump muncul di depan publik pertama kali, setelah Joe Biden menjadi pemenang pemilihan presiden melalui hitung cepat, sejak Sabtu pekan lalu. Dalam pidatonya di Gedung Putih, Donald Trump mengakui jika pemerintahannya bisa jadi tak berlanjut di masa depan, meski tak menyebut nama Joe Biden sebagai penggantinya.
Pidato itu berlangsung pada Jumat, 13 November 2020, waktu setempat. Donald Trump menyampaikan strateginya melawan Covid-19. Di antaranya tentang vaksinasi pada April tahun depan, dan tak ada lockdown di masa pemerintahannya.
"Idealnya, kami tak akan melakukan lockdown. Saya tidak, pemerintahan ini tidak akan menerapkan lockdown," katanya dalam pidato tersebut, dilansir dari Reuters.
Sebab, menurutnya, lockdown akan menyebabkan negara membelanjakan miliaran dolar setiap harinya, dan ratusan ribu pekerjaan akan hilang.
Kemudian ia mengakui tak bisa memastikan apakah pemerintahan selanjutnya, siapa pun yang menjabat, bakal meneruskan langkahnya. Ia mengucapkannya tanpa menyebutkan nama Demokrat atau Joe Biden, meski kalimatnya sempat terbata-bata.
"Semoga, em em, apa pun yang terjadi di masa depan, siapa yang tahu pemerintahan mana yang akan memimpin. Saya rasa waktu yang akan menjawab. Tetapi di pemerintahan saya, tak akan ada lockdown," katanya.
Sementara, vaksinasi secara menyeluruh pada semua warga Amerika Serikat, menurut Trump akan berlangsung pada April 2021. Trump berharap ada izin penggunaan darurat untuk vaksin milik Pfizer "secepatnya."
Pfizer sendiri merencanakan bisa melaporkan data tentang keamanan pada pekan depan, sehingga bisa segera mengajukan izin penggunaan darurat. (Rtr)