Tak Sakit Hati Dijuluki Vespa Sampah yang Penting Tidak Mengotori
Bentuknya menyerupai kotak yang terbuat dari kerangka besi. Tidak ada tanda yang menunjukkan "kotak" berjalan ini adalah hasil modivikasi motor vespa super tahun '80-an. Kreasi komunitas penggemar Vespa ini kurang disukai pengguna jalan karena dianggap sebuah kreativitas yang kebablasan.
Hanya untuk menyenangkan diri sendiri, jika diperhatikan kotak empat persegi panjang ini memiliki ukuran 1,5 x 1,7 meter dengan ketinggian 2 meter. Orang yang melihat pasti berkomentar sebagai barang kotor.
Lihat saja di sekeliling benda kotak itu bergelantungan berbagai jenis barang bekas. Mulai dari sobekan kain perca dekil, botol bekas air mineral, ban bekas, kaleng bekas minyak pelumas atau oli dan lain-lain. Barang bekas itu ditata di sekeliling kotak menyerupai dinding untuk menahan angin jika vespa ini melanglang buana.
Salah seorang operator gerobak bermesin vespa ini, biasa dipanggil Bima mengatakan, vespa ini sebagai media komunikasi para penggemar vespa, yang sebagian besar adalah kelompok milenial.
Ketika ditemui Ngopibareng.id, Minggu 17 Januari 2021, gerobak bermesin vespa ini baru pulang dari "kluyuran" di Purwokerto Jawa Tengah selama 10 hari. Menurut Bima, gerobaknya hanya berani berjalan di tengah malam. Alasannya sederhana, untuk menghindari razia.
"Kalau sampai ketangkep polisi, bisa dikandangin, dianggap melanggar dan mengganggu ketertiban lalu luntas," ujarnya.
Bicara soal ide untuk memodikasi vespa menjadi bentuk aneh menyerupai kotak dadu, kata Bima, berasal dari Jawa. Kemudian ide itu dikombinasi dengan mesin vespa. Membuatnya, kata Bima, mudah dan biayanya juga marah.
Vespa Super tahun 1980 yang sudah tidak tak berwujud karena kurang perawatan, mesinnya dipisahkan dari bodinya. Lalu, mesin dipindahkan ke sasis atau kerangka baru. Setirnya tersembunyi di dalam, sehingga yang kelihatan dari luar hanya ban depan.
Ban belakang dirangkai dengan 12 ban bekas Vespa. Dalam kotak ini bisa muat tiga sampai empat orang. Satu di bagian atas yang juga berfungsi sebagai tempat barang kalau sedang melakukan perjalanan jauh.
"Selama melanglang buana kami tidak pernah mengalami kesulitan, semua berjiwa petualang dan ahli mekanik. Kalau mogok bisa diperbaiki sendiri tidak perlu ke bengkel. Vespa itu kelemahannya hanya pada busi, platina dan kabulator. Penanganannya juga mudah, berbeda dengan motor lain," tutur Bima.
Menurut Bima, komunitas vespa itu memiliki ikatan persaudaraan yang cukup dalam. Kalau ada pengendara vespa yang kesulitan atau mogok di jalan, walaupun tidak saling mengenal adalah wajib saling membantu.
"Meskipun dijuluki vespa gerobak berbau sampah, Bima dan komunitasnya tak sakit hati. Suka suka yang bilang aja, yang penting kami tidak mengotori dan mengganggu masyarakat," kata Bima, yang saat itu sedang memperbaiki mesin vespa gerobaknya di daerah Jakarta Barat karena ngadat setelah berkeliling Jawa Tengah.
Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, mengatakan Polisi tidak pernah menghalangi komunitas penggemar vespa berkreasi. Yang penting sesuai presedur, aspek keselamatan pengendara maupun oranga lain harus diperhatikan.
"Kalau ber jalan malam hari tidak menggunakan lampu sehingga berpitensi terjadi kecelakaan, yang kami suruh minggir," kata Yusri melalui pesan singkat, Minggu 17 Januari 2021.
Advertisement