Tak Punya Biaya, Calon Haji Tertua di Sidoarjo Gagal Berangkat
Seorang kakek calon jemaah haji tertua di Sidoarjo gagal berangkat ke tanah suci. Penyebabnya karena dia tidak memiliki biaya pelunasan sebesar Rp 265 juta. Nuralim, kakek berusia 102 tahun itu, rencananya akan berangkat haji bersama anaknya, Siti Rochmah.
Sebelumnya, Nuralim dan Siti sudah mendaftar haji plus ke salah satu biro jasa perjalanan ibadah haji di Surabaya pada tahun 2011. Pada waktu itu, mereka membayar sebesar Rp 90 uuta melalui kerabatnya. Ironisnya, uang yang digunakan untuk membayar pendaftaran haji merupakan hasil dari menjual sawah.
Diceritakan Siti Rochmah, anak kandung Nuralim, saat mendaftar ia tidak mendapatkan buku tabungan haji pada umumnya. Ia hanya mendapatkan jubah, mukena, dan perlengkapan haji.
"Sampai sekarang belum saya buka mukenanya. Masih utuh di dalam plastik," ucap Siti saat ditemui Ngopibareng.id, di rumahnya, Selasa, 23 Mei 2023.
Pupus Harapan
Harapan Nuralim untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci bersama anaknya, Siti Rochmah tahun ini harus pupus. Lantaran tak kunjung mendapat panggilan hingga tahun 2022.
"Bulan puasa (tahun 2023) kemarin saya mendapat panggilan. Tapi harus melunasi sisa biaya haji sebesar Rp 265 juta. Saya nggak sanggup. Nggak ada uang," terang Siti.
Saat ditemui di rumah sederhananya, Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Siti Rochmah menceritakan, ia meminta salah satu kerabatnya untuk melunasi biaya perjalanan haji plus, karena semua uang hasil penjualan sawah orang tua Siti dibawa kerabatnya tersebut.
"Namun, hingga batas waktu yang ditentukan tak kunjung dilunasi oleh kerabat saya," bebernya.
Siti mengaku sempat curiga, pada waktu pendaftaran haji plus tahun 2011 silam, ia tak mendapat buku tabungan haji dan dimintai persyaratan haji pada umumnya.
Kini, Siti Rochmah mengaku kesulitan menghubungi kerabatnya tersebut. Ia masih terus berharap dirinya bersama kakek Nuralim dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
"Semoga ada keajaiban," harap Siti.
Advertisement