Tak Pernah Menang di Empat Laga, Mental Jadi Problem Persebaya
Persebaya Surabaya mengawali musim dengan buruk di tengah target tinggi yang mereka canangkan, yakni menjadi juara Liga 1 2023/2024.
Dari lima laga yang sudah dijalani, Bajul Ijo tercatat baru mengumpulkan lima poin dari satu kali menang, dua kali imbang dan dua kali kalah. Hasil ini membuat tim tersebut berada di peringkat ke-15.
Melihat hasil tersebut, pengamat sepak bola asal Surabaya, Hanafing berpendapat, apa yang ditampilkan oleh tim asuhan Aji Santoso itu sudah baik. Hanya saja, masih perlu adaptasi karena banyak pemain baru.
Menurutnya, hengkangnya beberapa pilar andalan di akhir musim dan masuknya banyak pemain anyar memberi dampak cukup signifikan. Di mana tim dengan target juara harus membangun tim dari awal lagi.
"Namanya tim kalau 2-4 pilar keluar, maka tim harus bangun lagi, justru harusnya tambah pemain, bukan justru keluar. Sistem kontrak itu harus 2-3 tahun, ini problem, sehingga harus bangun permainan yang baru," kata Hanafing kepada Ngopibareng.id.
Di sisi lain, banyaknya pemain muda yang masuk di musim ini dengan target juara dinilai agak riskan, sebab secara kesiapan pemain-pemain muda ini masih perlu adaptasi dengan kompetisi kasta tertinggi. Apalagi, pada musim ini tim dapat menggunakan enam pemain asing yang membuat pertarungan di lapangan semakin berat.
Menurutnya, mental tanding pemain yang ada masih belum siap menghadapi kompetisi musim ini. Hal itu kemudian memengaruhi penampilan Persebaya yang cukup sulit mencetak gol.
"Saya lihat gaya main yang sudah diterapkan Aji cukup menjanjikan, contohnya lawan Persis Solo. Cuma itu tadi, mental tanding anak muda beda dengan yang berpengalaman, apalagi kalau pemain bintang lebih percaya diri dan punya pengaruh ke lawan. Sekarang perlu adaptasi, padahal ini sudah masa kompetisi, sedangkan adaptasi perlu waktu," ujar mantan pemain NIAC Mitra itu.
Untuk itu, ia mengatakan, manajemen Persebaya perlu memperkuat tim dengan mendatangkan tim psikologi untuk meningkatkan mental pemain. "Harus ada psikolog untuk menguatkan mental pemain karena mental gak bisa datang dari pelatih. Mental itu dari diri sendiri saat ada di lapangan. Ini butuh diarahkan," pungkasnya.
Karena itu, ia juga mengingatkan kepada suporter agar tidak memberi tekanan lebih kepada pemain, sebab tim masih perlu waktu adaptasi.