Tak Pernah Lelah Beri Penjelasan Pada Pelanggan
Dalam beberapa kunjungan ke beberapa lokasi yang dilakukan Sales Representative PGN Wilayah Kota Mojokerto, Supriyono dan Darmo, kerap bertemu dengan pelanggan jargas PGN yang mengeluhkan beberapa masalah yang mereka alami.
Meski merasa sudah menjelaskan berulang kali, bahkan banyak dimuat di banyak media lokal maupun nasional, Supriyono dan Darmo mengaku tak akan pernah lelah memberikan penjelasan terhadap mereka.
Ia dengan sabar menjawab setiap pertanyaan hingga pelanggan benar-benar memahami semua informasi yang mereka terima terkait jargas PGN. Sebab, baginya sudah menjadi kewajiban untuk menerangkan apa saja yang kurang dipahami pelanggan jargas PGN.
Salah satunya seperti yang terjadi di Desa Murukan, Kota Mojokerto. Meski sudah beberapa kali petugas PGN melakukan sosialisasi kepada pelanggan, ternyata masih ada saja pelanggan yang kecewa karena informasi awal yang mereka terima, berbeda dengan kenyataannya.
“Kami memang dapat informasi dari beberapa warga kalau ada yang bilang program ini gratis. Padahal yang gratis bukan gasnya, tapi utilitasnya,” terangnya.
Supriyono juga meminta pelanggan tidak membanding-bandingkan antara tagihan pelanggan satu dengan yang lain. Karena besar kecilnya tagihan juga tergantung pemakaian. Maklum dalam beberapa kasus ada pelanggan yang membanding-bandingkan besaran tagihan mereka dengan tetangganya.
"Besarnya tagihan itu kan tergantung pemakaian. Jelas saja berbeda antara pelanggan satu dengan lainnya. Tapi kami harus sabar dan menjelaskan dengan baik-baik supaya mereka bisa mengerti dan benar-benar memahami," kata Supriyono.
Selain masalah itu, juga terkait tunggakan. Meski masalah ini sebetulnya sudah pernah disosialisasikan pada RT dan RW sebagai representasi pelanggan, ternyata ada RT dan RW yang tak menyampaikan ke warganya.
Padahal mereka sudah datang saat diundang dalam pertemuan dengan Sales Representative PGN Wilayah Mojokerto yang difasilitasi Pemkot Mojokerto di tahun pertama program pemeritah ini berjalan.
Soal pelanggan yang menunggak sampai saat ini, Supriyono yakin semua pelanggan beritikad baik untuk membayar. Hanya saja, ada beberapa kendala terkait cara pembayaran tunggakan yang belum dipahami oleh pelanggan.
“Saat itu sudah pernah kami sosialisasikan di depan RT RW se-Kota Mojokerto. Tapi kemampuan memahami orang tentang penjelasan kami berbeda-beda, jadi kami bisa memaklumi kalau ternyata masih ada warga yang tak mendapat informasi yang benar terkait masalah itu. Yang pasti kami tak akan berhenti mengedukasi warga supaya semua paham,” katanya.