Tak Perlu Panic Buying, Pemkot Surabaya Pastikan Ada Pasar Murah
Memasuki bulan Ramadhan, Pemkot Surabaya memastikan ketersediaan bahan pangan dengan harga terjangkau akan menjadi prioritas. Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak terburu-buru membeli dalam jumlah banyak atau panic buying.
Salah satu cara yang dilakukan agar ketersediaan bahan pangan tetap terjaga, Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Perekonomian Pemkot Surabaya, Agung Supriyo Wibowo mengatakan, pemkot juga menggelar pasar murah dua kali dalam sepekan.
Kegiatan pasar murah atau operasi pasar diadakan setiap hari Selasa dan Kamis di 31 kecamatan secara bergantian.
Adapun bahan pokok yang akan dijual di pasar murah adalah beras, bawang merah dan putih, minyak goreng, cabe, telur hingga daging. Pasar murah biasanya digelar di halaman kantor kecamatan, kelurahan, balai RW, hingga tempat-tempat strategis yang mudah dijangkau oleh warga setempat.
Selain kegiatan pasar murah, Agung menerangkan bahwa Pemkot Surabaya juga rutin menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). GPM tersebut polanya hampir sama dengan pasar murah, namun dengan kuantitas bahan pokok yang disediakan lebih besar.
"Kalau GPM itu lebih besar lagi skalanya, biasanya kami tempatkan di suatu tempat yang padat penduduk dan ramai. Dalam Gerakan Pangan Murah kuantitasnya akan lebih banyak lagi," katanya, Jumat, 1 Maret 2024.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu panik buying terhadap ketersediaan bahan pangan. Sebab, ia menyatakan bahwa ketersediaan bahan pangan di Kota Surabaya mencukupi.
"Kota Surabaya ini insya Allah tercukupi untuk ketersediaan pangan, baik itu beras, gula maupun minyak," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Dwi Suryaning Endah Yanie menjelaskan, bahwa GPM diadakan sebulan 1-3 kali. Sedangkan untuk lokasinya, ditempatkan bergiliran di wilayah Surabaya timur, barat, utara dan selatan.
"Di GPM kami menjual lumayan besar (jumlah bahan pangan). Kita adakan sebulan 1-3 kali berputar, bergantian lokasinya. Biasanya di GPM, kita menyediakan sekitar 8-10 ton beras, ada beras SPHP, beras premium, semuanya ada kita jual," kata Dwi Suryaning.
Tak hanya itu, Dwi menyebutkan bahwa dalam GPM, pihaknya juga menyediakan beragam bahan pokok lain dengan kuantitas yang lebih besar. Di antaranya, seperti minyak goreng, gula, bawang merah, bawang putih dan telur.
"Ada juga kelompok tani. Kelompok tani kami yang sedang berproduksi kita beri kesempatan mereka untuk berjualan di situ," jelasnya.
Bahkan, dalam kegiatan GPM, Dwi mengungkapkan jika Pemkot Surabaya juga memberi kesempatan bagi warga yang tergabung dalam program padat karya untuk menjual produk mereka. Misalnya seperti padat karya beternak lele, maka hasil dari budidaya ikan tersebut dijual dalam Gerakan Pangan Murah.
"Seperti pada saat tanggal 1 Februari 2024, kami adakan GPM di Rusun Penjaringansari. Alhamdulillah, antusias warga sekitar sangat tinggi untuk membeli bahan pangan yang kita sediakan dan belum siang sudah habis," tandasnya.
Advertisement