Tak Penuhi Undangan Prabowo, Ini Jawaban AHY
Komandan Komando Satuan Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diketahui tak menghadiri acara pidato kebangsaan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Surabaya, Jumat, kemarin.
AHY mengatakan ketidak hadirannya itu bukan karena dirinya tak diundang. Namun, lantaran ia bersama istri Annisa Pohan baru saja tiba dari Singapura, usai menjenguk ibunya, Ani Yudhoyono.
"Saya bersama istri ke Singapura untuk jenguk Ibu Ani yang saya juga selalu berharap bisa memberikan semangat kepada beliau," kata dia, usai menyampaikan pidato kebangsaannya, di DBL Arena, Surabaya, Sabtu 13 April 2019.
Namun tak hanya itu, nama AHY diketahui ternyata juga tak tertera atau dibacakan Prabowo, sebagi orang-orang yang disebut akan membantunya di pemerintahan jika terpilih kelak.
AHY pun mengaku ia masih ingin fokus melakukan kerja pemenangan untuk Demokrat jelang 17 April mendatang, ketimbang berspekulasi tentang jabatan dan kursi menteri.
"Lebih baik tidak berbicara dulu tentang menteri deh, karena pemilunya belum dilakukan, yang menang juga belum tahu. Jika kita berbicara tentang menteri saya pikir tidak terlalu elok lah," kata dia.
Masyarakat menurutnya juga tak ingin melihat para tokoh politiknya melakukan praktik-praktik pragmatis, apalagi sampai bagi-bagi jatah menteri, sebelum waktunya.
Lebih baik, calon pemimpin kata dia, semestinya lebih fokus kepada program dan kebijakan yang kebih mengedepankan rakyat.
"Masyarakat juga ingin melihat para elit hanya berbicara atau berdiskusi secara pragmatis, bagi-bagi jatah menteri dan sebagainya. Rakyat ingin mendengar program, kebijakan apa yang dilakukan untuk mereka," kata dia.
Kendati demikian, AHY mengatakan dirinya tak mau memperpanjang polemik, ia juga mengaku menghargai Prabowo. Dalam beberapa kali kesempatan capres 02 itu, kata AHY, juga sempat mengenalkan ia sebagi calon bagian dari kabinetnya.
Artinya, kata AHY, Prabowo telah menilai anak sulung Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sebagai sosok yang memiliki kapasitas dan kepantasan untuk bisa berkontribusi luas kepada masyarakat dan negara.
"Di beberapa kesempatan saya disebut Pak Prabowo juga diharapkan oleh rakyat untuk menjadi bagian dari pemerintahan mendatang, termasuk salah satunya dalam kabinet, saya mensyukuri kalau ada yang mengharapkan seperti itu," pungkasnya. (frd)