Donald Trump Minta Iran tak Tembak Demonstran
Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta agar Iran tak menembaki peserta unjuk rasa di Teheran. Demonstran menuntut tanggung jawab Iran, pasca jatuhnya pesawat Ukraina dan menewaskan 176 penumpang di dalamnya. Hal itu dicuitkan Trump lewat akun Twitternya.
“Penasehat keamanan nasional hari ini menyarankan, jika sanksi dan protes yang dialami Iran, akan memaksa mereka untuk meminta negosiasi,” cuit Trump, Minggu 12 Januari 2020.
“Sebenarnya, Saya tak banyak peduli jika mereka meminta negosiasi. Itu akan sangat bergantung pada mereka, tapi, tak ada nuklir dan jangan bunuh para demonstran,” lanjutnya.
National Security Adviser suggested today that sanctions & protests have Iran “choked off”, will force them to negotiate. Actually, I couldn’t care less if they negotiate. Will be totally up to them but, no nuclear weapons and “don’t kill your protesters.”
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 12, 2020
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah unjuk rasa muncul mengikuti pengakuan bersalah Iran, atas jatuhnya pesawat Ukraina. Demonstran di Iran menuntut agar pihak yang bertanggung jawab atas penembakan itu, meminta maaf dan mundur.
Dikutip dari Reuters, beredar rekaman video penembakan pada peserta unjuk rasa di sekitar Alun-alun Azadi Teheran. Rekaman yang belum bisa dibuktikan kebenarannya secara independen oleh Reuters itu, juga menampilkan ceceran darah dan orang yang terluka serta petugas keamanan yang terlihat menyandang senjata laras panjang.
Namun sejumlah media yang berafiliasi dengan pemerintah Iran menyebutkan tentang adanya sejumlah unjuk rasa di Teheran.
Sebelumnya, rudal balistik Iran meledakkan pesawat milik maskapai Ukraine International Airlines, sesaat setelah lepas landas menuju Kiev. Rudal tersebut ditembakkan selang tiga jam setelah Iran menghujani pangkalan militer Amerika Serikat di Irak. Dilaporkan, tak ada satu pun militer AS meninggal akibat serangan itu.
Lusinan rudal Iran itu ditembakkan untuk membalas serangan AS menggunakan pesawat tanpa awak, yang menewaskan jenderal besar Iran, Qassem Soleimani.
Advertisement