Tak Mudik, Sikap Empati Kepada Nakes dan Relawan yang Berjuang
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pun mengimbau agar warga bangsa tidak melakukan mudik sebagai bentuk tanggungjawab moral dan kesalehan diri.
“Karena belum memungkinkan dan sesuai dengan kebijakan pemerintah, sebaiknya warga bangsa tidak perlu mudik di tahun ini, apalagi bila mudik itu kemudian kita menjadi tidak disiplin dan menambah rantai penularan Covid-19,” tutur Haedar, dalam keterangan Rabu 14 April 2021.
Haedar berpesan, tidak mudik adalah sikap tanggungjawab sosial, tanggungjawab moral dan wujud dari kesalehan diri dalam memahami agama.
“Kita harus berempati kepada tenaga-tenaga kesehatan yang masih berjuang di rumah sakit dan para relawan dalam menghadapi Covid-19 ini," jelas Haedar.
Selain itu, menurut Haedar, kita perlu berempati dan bersimpati kepada keluarga-keluarga yang telah ditinggal oleh orang-orang tercinta, di negeri tercinta ini maupun di mancanegara. Semuanya itu adalah bentuk kebaikan kita terhadap kehidupan sesama.
“Karena itu, tidak perlu mudik dan jangan sampai kita merasa berat mudik yang justru nanti kita kalau mudik kemudian menambah rantai penularan. Itu semuanya merupakan wujud dari ikthiar kita yang harus optimal disertai dengan kesadaran antar warga bangsa kita.
"Kita selalu berdoa agar pandemi ini segera berakhir, tetapi ikhtiar tetap kita lakukan secara kolektif dan penuh pertanggungjawaban,” tuturnya.
Advertisement