Tak Minta Apapun, Warga Bagong Komplek cuma Ingin MAJU Menang
Warga Bagong Komplek, Kelurahan Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, tak meminta apapun terhadap calon Walikota Surabaya nomor urut dua, Machfud Arifin. Keinginan warga hanya satu, yakni memenangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.
Ketua RT 4 Bagung Komplek, M Hadiri mengungkapkan, kemenangan MAJU menjadi penting untuk dapat menjalankan banyaknya program baik yang telah disusun.
“Kami tidak minta apapun, program apapun yang penting pertama adalah menang. Kalau menang baru program menyusul, kalau tidak menang program banyak ya tidak akan jalan,” ungkapnya ketika dalam sapa warga Machfud Arifin, Rabu 21 Oktober 2020.
M Hadiri menyebut program yang telah dirancan oleh Machfud Arifin, seperti pemberian dana insentif RT sebesar Rp150 juta per tahun, kemudian program bantuan langsung tunai Rp1 juta kepada warga miskin, lalu pembenahan pemukiman warga menjadi solusi tepat untuk meratakan pembangunan dan kesejahteraan di Surabaya.
Khususnya bagi warga Bagong yang tinggal di bantaran sungai yang kerap tercancam dengan penggusurahn oleh Pemerintah Kota Surabaya.
“Harapan kami agar tidak ada lagi penggusuran, kemudian masalah kesehatan agar lebih mudah,” harapnya.
Sementara itu, Machfud Arifin mengaku senang mendengar tekad dari warga yang ingin memenangkannya bersama Mujiaman untuk dapat membuat lompatan bagi Surabaya agar lebih baik.
Dalam kesempatan itu, Machfud menyampaikan pemikirannya terhadap masalah kesejahteraan warga Surabaya. Utamanya terkait dengan pemukiman yang sampai saat ini masih menjadi kendala besar.
Keberadaan rumah susun yang ada sekarang juga tak dapat menampung semua warga yang membutuhkan karena kapasitasnya yang minim. Sedangkan saat ini telah delapan ribu warga yang mengantre untuk mendapat rumah susun.
“Kemudian kita akan ada program bedah rumah 2.000 per tahun. Saya kasihan lihat warga di Kenjeran sana ada yang tidak ada atapnya, lalu rumahnya kecil 2x3 tapi punya anak empat,” ujar Machfud.
Program bedah rumah dua ribu per tahun itu, aku mantan Kapolda Jatim itu, sangat bisa dilaksanakan karena tidak akan menghabiskan APBD Pemerintah Kota Surabaya sebesar Rp10 triliun lebih.
Selain itu, ia juga memprogramnya dana Rp150 juta per tahun untuk setiap RT dapat membenahi wilayahnya. Sehingga, permasalahan yang ada di Surabaya dapat dengan cepat terselesaikan.
Advertisement