Tak Menganggur, Ibu-ibu Ikuti Pelatihan Pembuatan SMOK
Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro terus memberdayakan para ibu rumah tangga agar tidak menganggur di rumah, tanpa ada kesibukan.
Puluhan ibu-ibu PKK Kecamatan Beji mengikuti pelatihan pembuatan kerajinan dan suvenir dalam rangka pengembangan industri kreatif yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kabupaten Pasuruan, Rabu 24 April 2019.
Selama 2 hari, para ibu-ibu yang sudah memiliki kemampun dasar menjahit ini, dilatih untuk membuat kerajinan tangan SMOK (memberikan ornamen dengan teknik cubitan) dengan media sarung bantal.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan, Henis Widayanto mengatakan, kegiatan pelatihan pembuatan kerajinan tangan SMOK ini untuk meningkatkan kemampuan para ibu rumah tangga.
“Kami berupaya untuk memberdayakan mereka dengan kegiatan yang bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai. Salah satunya pelatihan ini,” katanya.
Kegiatan ini, lanjut Henis, bagian dari program Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, yakni pembinaan dan pelatihan keterampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat. Untuk penganggaran seluruh kegiatan, sepenuhnya diambil dari APBD Kabupaten Pasuruan tahun anggaran 2019.
“Kegiatan ini masuk di DPA Dinas Koperasi dan Usaha Mikro tahun 2019. Kita laksanakan selama dua hari, yang pertama sosialisasi dan pengenalan secara teoristik, dan hari kedua langsung praktikum,” jelasnya.
Ketua Dekranasda Kabupaten Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf menyempatkan hadir untuk melihat aktivitas para ibu rumah tangga tersebut. Ia juga sempat mempraktekkan sendiri bagaimana membuat SMOK.
“Insting ibu-ibu itu sangat kuat. Apalagi kalau di rumah tangga, urusan dapur, urusan anak-anak dan urusan semuanya adalah nomor satu. Saya lihat semangat para ibu yang luar biasa. Hanya dua hari, tapi mereka sudah bisa, itulah kekuatan the power of emak-emak,” ucap Lulis.
ibu bupati pun berharap, kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan secara rutin. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan serta pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.
“Saya harap kegiatan ini dijadikan rutinitas setiap tahunnya. Karena terbukti sangat bermanfaat untuk para ibu-ibu ini,” ujar Lulis. (emil)
Advertisement