Tak Melulu Soal Haji, RI - Arab Saudi Perkuat Bidang Investasi
Pemerintah Republik Indonesia dan Arab Saudi melakukan kolaborasi kuat terhadap investasi. Kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama di sektor perdagangan, ekonomi dan investasi.
Hal itu terungkap dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Alsaud Selasa 7 Juni 2022, di Gedung Pancasila Kemlu RI, di Jakarta.
Dalam pertemuan Menlu Ri Retno Marsudi mendorong agar Arab Saudi meningkatkan akses bagi komoditas Indonesia.
“Untuk lebih meningkatkan perdagangan bilateral dan membuatnya lebih seimbang, kami juga membahas lebih banyak akses ke komoditas Indonesia, terutama mobil penumpang, kelapa sawit, ikan olahan, dan unggas, serta menjajaki pengaturan perdagangan bilateral,” ungkap Menlu RI dalam keterangan pers, dikutip Sabtu 11 Juni 2022.
Tak Melulu Urusan Haji
Menlu juga menyebut, Presiden Joko Widodo mendorong untuk adanya kolaborasi yang lebih kuat di bidang investasi.
“Di bidang investasi, yang juga dibicarakan dengan Presiden, kami sepakat untuk mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara Dana Investasi Publik (PIF) Saudi dan Otoritas Investasi Indonesia (INA),” imbuhnya.
Ditemui terpisah Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu RI, Achmad Rizal Purnama menjelaskan, salah satu potensi investasi yang Indonesia tawarkan kepada Arab Saudi yaitu pembangkit tenaga listrik.
“Investasi, sebenarnya sudah ada yang netes dan tinggal proses terakhir pengumuman pemenang tender oleh perusahaan Saudi dan ini yang akan kita dorong lagi ke beberapa tempat lainnya. Ada beberapa tempat lain yang terkait pembangkit tenaga listrik, yang kita dorong bisa menjadi potensi investasi Saudi kedepan. Investasi pada Phasing out Coal Power Plant info dari BUMN bahwa Arab Saudi akan ikut dalam project tersebut bersama PLN. Hal ini direncanakan di push untuk menjadi salah satu deliverables G20,” papar Achmad Rizal ketika dikonfirmasi RRI.co.id, Jumat (10/06/2022).
Menurutnya, Indonesia juga disebut menawarkan potensi investasi kepada Arab Saudi di Ibu Kota Negara baru.
“Bagaimana investasi di hydro power di ibu kota baru, karena ini adalah satu potensi besar yang juga memang kita juga offer ke Saudi lagi terus ditindaklanjuti dan diproses oleh Kemenko marves (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi) maupun kementerian investasi (BKPM),” katanya.
Pangeran Faisal dalam pertemuan bilateral dengan Menlu RI, menyatakan, pemerintah Arab Saudi berkomitmen untuk mengeksplorasi berbagai peluang kerja sama di sektor ekonomi dengan Indonesia.
“Kami juga menekankan penguatan kerja sama ekonomi kedua negara. Banyak kesempatan dalam kemitraan ini. Kerajaan sangat berkomitmen untuk mengeksplorasi semua peluang tersebut. Kami melihat ada banyak potensi di Indonesia, ada banyak potensi dari Kerajaan Arab Saudi pada Visi 2030 dan penyelarasan kedua negara ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan yang nyata bagi kedua negara dan rakyat kita,” sebut Menlu Arab Saudi ketika di Jakarta awal pekan ini.
Untuk diketahui, Pemerintah Indonesia mencatat terjadi peningkatan nilai perdagangan dengan Arab Saudi pada 2021 lebih dari 40 persen atau mencapai USD 5.5 miliar.
Bahkan, tren positif ini terus tumbuh pada kuartal pertama tahun 2022. Meski demikian, penguatan kerja sama ekonomi juga menjadi fokus pemerintah kedua negara.