Tak Mau Kecolongan, Lalu lintas Ternak Diperketat
Pemerintah Kabupaten Blora mengambil langkah untuk mememperketat pembatasan lalu lintas perdagangan hewan ternak khususnya di daerah perbatasan. Hal ini sebagai upaya pencegahan wabah PMK masuk ke Blora.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora drh. R. Gundala Wijasena, melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Tejo Yuwono, menjelaskan, Blora sendiri dikelilingi oleh wilayah-wilayah yang diketahui sudah ada indikasi terjangkit PMK. Mengingat, banyak jalur alternatif lalu lintas untuk keluar masuk Kabupaten Blora.
Di antaranya, perbatasan Jateng-Jatim di Cepu yang berbatasan dengan Padangan Kabupaten Bojonegoro. Di tempat ini ada 2 titik. Di pos Ketapang yang bekerjasama dengan pihak Provinsi Jawa Tengah. Karena memang menjadi jalur provinsi. Kemudian di Jalan Sorogo, sekarang masih menentukan tempat untuk dijadikan pos pantau.
Kemudian di jembatan baru, perbatasan Jateng-Jatim Desa Medalem Kabupaten Blora dengan Desa Luwihaji, Kabupaten Bojonegoro. Selanjutnya, di Kecamatan Bogorejo yang menjadi jalur alternatif Blora menuju Tuban. Dari arah Rembang, pihaknya akan membuat pos di Desa Medang. Dari arah Kabupaten Grobongan, akan didirikan pos di Kecamatan Kunduran serta pos di Pasar Randublatung.
"Kita tidak mau kecolongan. Jangan sampai ada satu terinveksi, akan membuat penanganan lebih lama," kata dia.
Dijelaskan, pos pantau tersebut segera dibuat. Untuk menempatkan para petugas. "Hari ini kalau keputusan ditandatangani, hari ini juga laksanakan. Sebenarnya kami juga sudah bergerak sejak awal," ujarnya.