Tak Mampu Kalahkan Persebaya, Ini Alasan Persatu
Surabaya: Persatu Tuban, tak mampu raih poin penuh ketika menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Kamis (6/7). Hal ini disebabkan kondisi tim yang kurang beruntung. Absennya pemain jangkar Dhanu Rosadhe juga membuat penampilan Laskar Ronggolawe kurang agresif ketika serangan balik.
“Kapten kami Dhanu yang mestinya dapat menjadi jangkar permainan, tiba-tiba jatuh sakit,” terang Manajer Persatu Fahmi Fikroni usai pertandingan.
Dengan kondisi seperti itu, membuat kepala pelatih Edi Sudiarto harus menyusun ulang strategi, untuk mrndapatkan pengganti Dhanu.
“Hanya saja paa pertandingan kali ini kita kurang komplit, Dhanu yang sudah kita siapkan sebelumnya, mendadak sakit ketika ketika kurang duahari pertandingan,” sambungnya.
Namun, pertandingan yang berlangsung tetap menjadi menarik, pasalnya kedua tim sama-sama melancarkan serangan. Namun, menurut Fahmi, kehadiran ribuan Bonek (suporter Persebaya) juga mempengaruhi mental pemain.
“Hadirnya Bonek buat kita jadi grogi, karena suasananya berbeda,” tutur Fahmi.
Tak hanya itu saja, Fahmi juga mengungkapkan kinerja wasit yang memimpin pertandingan yang kurang memuaskan. Ia menilai beberapa wasit garis mengangkat bendera tanda offside, namun wasit kepala tang meniup peluit.
"Ya begitulah wasit Indonesia, apalagi kita di Liga 2. Tapi semoga kedepannya kita dapat wasit yang lebih baik," tegasnya.
Kekalahan 2-0 atas Persebaya, membuat Persatu Tuban, merosot ke peringkat dua klasemen sementara Grup 5 Liga 2, dengan perolehan poin sama dengan Persebaya delapan, namun mereka minus satu gol. (hrs)