Tak Kunjung Selesai, Proyek Pasar Baru Probolinggo Disoroti DPRD
Proyek revitalisasi Pasar Baru, Kota Probolinggo, yang tidak kunjung selesai disoroti Komisi III DPRD setempat. DPRD mendesak agar proyek Pasar Baru segera selesai, sehingga bisa menampung ratusan pedagang yang selama ini berjualan di kios-kios darurat di dua ruas jalan, Jalan Niaga dan Jalan Siaman.
“Sudah berapa tahun proyek Pasar Baru tidak juga selesai. Jangankan anggota DPRD, istri Sampeyan yang biasa belanja di pasar pasti mengeluh,” ujar Ketua Komisi III DPRD, Agus Riyanto saat rapat dengar pendapat dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Permukiman (PUPR Perkim) di Gedung DPRD Proolinggo, Senin, 18 Januari 2021.
Komisi III mendesak, pada 2021 proyek Pasar Baru harus selesai dikerjakan. “Segera diselesaikan, jangan menunggu akhir tahun dikerjakan, sehingga tidak selesai dan dilanjutkan tahun berikutnya,” ujar politisi PDIP itu.
Rahman Kurniadi yang mewakili Dinas PUPR Perkim mengatakan, manajemen konstruksi (MK) dijadwalkan Februari 2021. “Sesuai MoU, awalnya proyek Pasar Baru tahap ketiga ini dananya Rp 46 miliar tetapi turun menjadi Rp 6 miliar,” ujarnya.
Dengan dana terbatas, kata Rahman, revitalisasi Pasar Baru tetap akan dikerjakan. Yang penting bagian atas pasar sudah beratap baja dan semua pedagang yang terdaftar bisa tertampung.
“Dana Rp6 miliar itu dapat apa kalau untuk membangun Pasar Baru?” sahut Agus. Ia menyarankan, seharusnya Pasar Baru sebagai urat nadi perekonomian masyarakat Probolinggo dirancang dan diselesaikan dengan baik.
Terkait penghematan dana proyek Pasar Baru, Rahman mengatakan, tempat berjualan para pedagang tidak memakai sekat. “Pedagang berjualan dilos tanpa sekat. Yang penting ada atap baja. Tempat parkir kendaraan di lantai atas tetap sesuai rencana awal,” katanya.
Soal keruwetan proyek Pasar Baru juga diungkapkan Wakil Ketua Komisi III DPRD, Sri Wahyuni. “Tolong, Pasar Baru segera diselesaikan, kasihan para pedagang saat berjualan sering kebanjiran,” katanya.
Berdasarkan catatan, proyek Pasar Baru senilai Rp10,5 miliar yang dikerjakan PT Trisna Karya sempat diputus kontraknya sehingga pekerjaan selesai sekitar 80% pada 2019 lalu.
Tahun 2020 ini, proyek Pasar Baru yang sempat diwarnai insiden ambruknya lantai atas saat proses pengecoran itu dilanjutkan kembali.
Komisi III sempat meninjau proyek tahap pertama di bagian tengah Pasar Baru. Wujudnya di antaranya berupa tempat parkir di lantai atas dan kios di lantai bawah.
Yang juga menjadi sorotan Komisi III DPRD adalah tempat penampungan sementara (TPS) pedagang selama proyek dikerjakan. Selama ini dari total 700 pedagang, sebagian pedagang masih menempati bagian pasar yang belum dibongkar untuk proyek.