Tak Kunjung Membaik, Rossi Menolak Rombak Tim
MotoGP 2019 dirasa Rossi menjadi yang terburuk dalam dua dasawarsa kariernya sebagai pembalap. Maklum, dari sembilan seri yang sudah berlalu, pembalap Monster Energy Yamaha ini belum sekali pun mengecap podium juara.
Tercatat, rider Italia ini baru dua kali naik podium, di MotoGP Argentina dan Amerika Serikat. Semuanya sebagai runner-up.
Rossi sampai saat ini baru mengemas 80 poin, tertinggal 105 poin dari pemuncak klasemen sementara pembalap, Marc Marquez yang tampil dominan di sepanjang musim ini.
Kini MotoGP sudah memasuki paruh musim. Rossi harus segera memecahkan permasalahan yang dia hadapi jika ingin lebih kompetitif.
Performa motor YZR M-1 tak bisa menjadi kambing hitam atas performa buruk Rossi, karena Maverick Vinales dan Fabio Quarteraro terbukti tampil tampil maksimal. Vinales memetik kemenangan di MotoGP Belanda, lalu finis kedua di MotoGP Jerman.
Sementara Qurtararo terus membuat kejutan demi kejutan dan kerap memulai balapan dari posisi start di barisan depan.
"Tahun ini, sepertinya motornya membutuhkan setelan berbeda dibandingkan tahun lalu," kata Rossi di Auto Sport.
Pemerhati MotoGP asal Italia, Carlo Pernat, menyebutkan bahwa masalah Rossi bukan di motor, tapi pada tim. Namun Rossi menolak anggapan tersebut.
Rossi menilai tidak ada yang salah dari timnya. Ia juga merasa timnya sudah bekerja dengan baik selama enam tahun bersama.
Maka itu, Rossi tak ingin melakukan perombakan pada tim mekaniknya yang dikepalai oleh Silvano Galbusera. Mereka sudah bekerja sama sejak awal musim 2014. Galbusera menggantikan Jerry Burgess.
"Saya merasa baik-baik saja dengan semua tim saya dan kami sudah lama bersama dengan Silvano, sudah enam tahun. Tapi kami harus melewati jalan seperti ini, saya pikir," kata Rossi.