Tak Kunjung Keluar Rekom, Pakar Politik Minta PDIP Pilih Ini
Tak kunjung keluarkan rekomendasi membuat PDI Perjuangan dianggap sedang gamang. Banyak pihak yang melihat partai besutan Megawati Soekarnoputri ini takut kalah di Pilwali.
Pakar Ilmu Politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan menilai jika PDIP perlu melakukan langkah cerdas dalam memberikan rekom untuk Pilwali Surabaya.
"Karena yang harus dilihat adalah bagaimana mereka bisa tetap menang di Surabaya," kata Kacung, Rabu 26 Agustus 2020.
Tak hanya langkah cerdas dan cermat, PDIP juga harus mematangkan konsolidasi internal mereka. Sebab tak dipungkiri jika ada beberapa faksi di PDIP khususnya Kota Surabaya, yakni faksi Whisnu Sakti Buana, faksi Bambang DH, dan faksi Tri Rismaharini.
"Jadi faktor konsolidasi internal harus menjadi perhatian pertama saat ini oleh mereka," katanya.
Maka dari itu, menurut Guru Besar Ilmu Politik FISIP Unair itu, sosok Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana adalah pilihan paling tepat untuk direkom oleh PDIP.
Sebab, personal Whisnu itu bisa menjadi faktor perangkul dan mempermudah konsolidasi internal partai. Karena menurut Kacung, jika ingin menang di Pilwali maka internal partai harus kuat dan solid.
"Whisnu ya memang tepat untuk mempermudah konsolidasi partai. Itu kan tahap awal pemenangan. Kenapa? Karena sosok Whisnu ini sudah lama menjadi bagian dari PDIP Perjuangan. Beliau pernah menjadi Ketua Partai di Surabaya juga kan. Putra Pak Tjip juga," katanya.
Meski begitu, ia berharap PDIP bukan hanya melihat seseorang dari elektabilitasnya saja. Namun juga terkait dengan tren politik di masa mendatang. Karena ia yakin, PDIP tak hanya ingin menang tahun ini, tapi juga tahun berikutnya.
"PDIP perlu melihat tren yang ada. Jangan memilih melihat yang trennya saat ini bagus saja. Percuma bagus kalau nanti ke depan malah menurun. Mending dipilih yang sejak lama trennya terus meningkat dan punya kecenderungan untuk terus naik," pungkasnya.
Advertisement