Tak Jera, Pejabat BPPD Sidoarjo ini Sudah Dua Kali Terjaring KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Sidoarjo, Jawa Timur pada Rabu, 25 Januari 2024. Dari OTT tersebut KPK mengamankan 10 orang.
Salah satu dari 10 orang yang diamankan KPK adalah AS, pejabat di Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo. Ini merupakan kali kedua AS terjaring OTT KPK. Pada OTT di Pendopo Sidoarjo beberapa tahun lalu, AS dibebaskan karena tidak terbukti bersalah.
Kali ini, KPK membongkar dugaan korupsi terkait pemotongan insentif pajak dan retribusi daerah. "Dugaan korupsi terkait dengan pemotongan insentif pajak dan retribusi daerah," kata Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri, Sabtu, 27 Januari 2024.
KPK masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. "Pengungkapan perkara ini merupakan tindak lanjut dari informasi masyarakat," kata Ali Fikri.
Sumber internal Pemkab Sidoarjo menduga ada beberapa kemungkinan terkait kasus insentif pajak ini. "Pertama, pemotongan insentif pajak itu kemungkinannya terkait dengan pemotongan penghasilan pegawai yang bekerja mengoptimalkan pendapatan pajak," kata sumber tersebut.
"Kemungkinan lain, adanya pemotongan insentif pajak dan retribusi ini terjadi saat pemberian potongan atau diskon untuk wajib pajak. Atau mungkin juga dua-duanya," imbuhnya.
KPK bergerak di Sidoarjo sejak Rabu malam dan mengamankan beberapa orang dalam waktu bergantian, termasuk para pejabat di lingkungan BPPD Sidoarjo.
Petugas KPK juga menyegel beberapa kantor di pusat layanan pajak daerah yang berada di Jl Pahlawan Sidoarjo, termasuk ruang bidang pajak daerah bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), dan ruang bidang pajak daerah pajak bumi dan bangunan (PBB).
Selain AS, beberapa orang lain yang diamankan KPK adalah S pejabat BPPD Sidoarjo, A pejabat di Setda Kabupaten Sidoarjo, dan seorang kasir bank BUMD di Sidoarjo.
Wakil Bupati Sidoarjo Subandi membenarkan adanya operasi tersebut dan tidak menampik ada beberapa pejabat di Lingkungan Pemkab Sidoarjo yang digelandang petugas KPK.
"Kami juga belum tahu persis seperti apa perkaranya. Kami juga ikut prihatin, semoga persoalannya bisa segera terselesaikan," jawab Subandi singkat.
Advertisement