Tak Ingin Tanggapi Isu PKI dan Firaun, Gus Firjaun: Buang-buang Tenaga
Calon wakil Bupati Jember nomor urut 01 Gus Firjaun angkat bicara terkait polemik isu PKI dan Firaun. Gus Firjaun menegaskan dirinya sejak awal tidak ingin menanggapi isu tersebut karena hanya membuang waktu saja.
Kendati demikian, Gus Firjaun mengapresiasi aksi unjuk rasa bela kiai yang dilakukan masyarakat pada Kamis, 14 November 2024.
Gus Firjaun mengatakan dirinya telah mengetahui perihal pidato Gus Fawait yang menyebut istilah PKI saat refleksi Hari Santri Nasional. Termasuk juga telah mengetahui ada seseorang yang menyamakan dirinya degan Firaun, manusia yang dilaknat Allah.
Atas dua isu yang berkembang itu, Gus Firjaun memilih diam. Dia tidak ingin menganggapi isu tersebut. Sebab, bagi Gus Firjaun hanya akan membuang waktu saja.
Kendati demikian, Gus Firjaun juga tidak mempersoalkan munculnya gerakan aksi bela kiai. Bahkan Gus Firjaun mengapresiasi aksi tersebut sebagai bentuk kebebasan berpendapat.
Gus Firjaun menilai, puluhan massa yang melakukan aksi bela kiai di gedung DPRD Jember sebagai wujud bahwa mereka memiliki hubungan batin dengan dirinya. Bahkan, Gus Firjaun merasa terharu, karena sebagian dari mereka mengaku telah dididik Gus Firjaun sejak kecil. Sehingga mereka menganggap Gus Firjaun sebagai sosok Murobi.
“Mereka yang memiliki hubungan dan keterkaitan batin dengan saya baik itu sebagai simpatisan, mereka merasa saya adalah guru bagi mereka. Meskipun saya merasa belum pantas disebut guru apalagi kiai,” katanya, Jumat, 15 November 2024.
Aksi santri membela kiainya merupakan hal yang lazim terjadi. Gus Firjaun mengandaikan jika kiainya disakiti, maka Gus Firjaun memastikan juga akan melakukan Gerakan yang sama dengan yang dilakukan massa.
Kendati demikian, Gus Firjaun menegarkan bahwa dirinya tidak pernah meminta dan melarang mereka melakukan aksi unjuk rasa.
Tak ingin keluarganya diseret ke politik
Lebih jauh Gus Firjaun juga merespons pernyataan Gus Birbik yang menyebut telah melakukan musyawarah dalam keluarga terkait isu PKI. Gus Firjaun menegaskan dirinya tidak pernah terlibat musyawarah dengan Birbik maupun Baiqun atas persoalan PKI.
Selain itu, Gus Firjaun juga merespons narasi yang menyebut dirinya tidak menjenguk Gus Jaddin. Gus Firjaun menegaskan dirinya telah menjenguk Gus Jaddin, di rumah sakit.
Gus Jaddin merupakan keponakan Gus Firjaun. Sehingga saat menjenguknya tidak ada tendensi apa pun selain menjenguk dan mendoakan kesembuhan Gus Jaddin.
Namun, Gus Firjaun menyayangkan ada warga yang membuat isu seolah-olah Gus Firjaun tidak menjenguk Gus Jaddin. Padahal Gus Firjaun sudah menjenguknya, bahkan Gus Jaddin menangis saat mendengar suara Gus Firjaun.
Gus Firjaun menilai, narasi yang dibangun seolah-olah dirinya tidak menjenguk adinya sudah pasti bermuatan politik. Semestinya adab menjenguk orang sakit harus terhindar dari kepentingan yang lain, selain mendoakan orang yang dijenguk.
Lagi-lagi, Gus Firjaun mengabaikan narasi bermuatan politik itu. Gus Firjaun justru mendoakan orang yang menyebar fitnah tentang dirinya segera diampuni dan hatinya terbuka.
Dengan adanya upaya menyeret persoalan keluarganya ke politik itu, Gus Firjaun berharap Masyarakat bisa menilai. Siapa yang benar-benar menjenguk orang sakit karena ibadah dan siapa yang menjenguk orang sakit karena kepentingan politik.
Sementara Gus Firjaun sendiri sejak awal memang menghindari menyebarkan informasi terkait politik di grup keluarga. Hal itu dilakukan semata-mata agar keluarganya tidak diseret-seret untuk kepentingan politik.
Kendati demikian, Gus Firjaun tetap mengucapkan terima Kasih kepada warga yang meluangkan waktunya menjenguk Gus Jaddin.
“Saya hanya berharap mudah-mudahan hatinya dibuka, yang jelas saya tidak akan membalas. Cukuplah mereka menyadari sendiri kesalahannya. Setiap perbuatan jelek akan berdampak kepada pelaku sendiri. Jangan berbuat zalim. Kezaliman adalah kegelapan di hari akhir. Sekarang memang tidak terasa, tetapi kemudian pasti ada konsekuensinya,” pungkasnya.