Sutiaji Sidak Pabrik Rokok Sampoerna di Malang
Walikota Malang, Sutiaji meninjau pabrik Sampoerna di Jalan Industri Barat 2, Klojen, Kota Malang. Dalam sidak ini, Sutiaji tak ingin penyebaran virus dari Klaster Sampoerna seperti di Kota Surabaya terjadi di Kota Malang.
"Saya minta kepada manajemen untuk belajar dari Surabaya. Sehingga sekarang ada klaster Sampoerna. Ini mengantisipasi agar tidak terjadi di Kota Malang," katanya, Senin 4 Mei 2020.
Dalam kunjungan ke pabrik milik PT HM Sampoerna SKT Plant Malang, Sutiaji mengatakan bahwa manajemen sudah menerapkan protokol kesehatan dalam mempekerjakan karyawannya, seperti penggunan thermo gun, penyediaan tempat mencuci tangan, penyediaan hand sanitizer, dan juga menerapkan physical distancing.
"Pihak manajemen juga merumahkan karyawan-karyawan yang rentan terpapar virus corona, seperti yang punya penyakit bawaan, ibu hamil, orang yang punya permasalahan gula darah," ujar Sutiaji.
Meski dirumahkan, Sutiaji menerangkan, manajemen tetap memberikan hak karyawan berupa gaji. Selain menerapkan protokol kesehatan, Sutiaji mengimbau agar para karyawan dan manajemen jujur terhadap kondisi kesehatannya masing-masing.
"Kejujuran dari karyawan amat penting. Sebab, bisa jadi dia Orang Tanpa Gejala (OTG) sebab pernah bepergian tetapi tidak lapor, sehingga dia membawa virus," katanya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang juga melakukan skrining terhadap 22 karyawan PT HM Sampoerna SKT Plant Malang dengan melakukan rapid test. "Dari hasil rapid test tadi semuanya dinyatakan non-reaktif," kata Sutiaji.
Sementara itu, Humas PT. HM Sampoerna SKT Plant Malang, Nazarya menjelaskan, kondisi semua karyawan sampai saat ini masih baik-baik saja.
"Kami bersyukur hasil rapid test semuanya non-reaktif. Artinya tidak ada indikasi karyawan terpapar Covid-19," katanya.
Saat ditanya dampak cluster Sampoerna di Surabaya terhadap penjualan rokok pabrikan Sampoerna, Nazarya menolak berkomentar. "Itu bukan bagian saya. Itu yang menghitung adalah bagian marketing," katanya.
Advertisement