ITS Bangun Huntara Untuk Korban Gempa Lombok dan Palu-Donggala
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui Pusat Studi Kebumian, Bencana, dan Perubahan Iklim (PSKBPI) akan memberikan bantuan kepada korban gempa di Palu dan Donggala.
Bantuan yang diberikan berupa hunian sementara (huntara) seperti yang sudah dilakukan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Rektor ITS Prof Joni Hermana mengatakan seperti korban gempa di Lombok beberapa waktu lalu, ITS telah membanguna sekitar 914 hunian sementara untuk korban gempa.
"Program Huntara ini sangat membantu dan bermanfaat bagi korban gempa agar mereka tak berada di tenda-tenda pengungsian," katanya saat mengunjungi korban gempa di Desa Rempek Darussalam, Kecamatan Gangga, Lombok Utara, Kamis 4 Oktober 2018.
Diinformasikan Rektor ITS beserta rombongan mengunjungi korban gempa yang ada di Lombok. Rombongan tersebut diterima Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar.
Kepada Bupati, ITS memaparkan progres bantuan ITS yang berkomitmen membangun 914 Hunian Sementara (Huntara) di desa Rempek Darussalam.
Hal ini pun disambut positif oleh Bupati Lombok Utara. Ia mengatakan, program Huntara sangat membantu dan bermanfaat sekali bagi warganya. Najmul juga telah mencanangkan program 'Kembali ke Rumah' untuk warganya agar tidak ada lagi warga yang menempati tenda-tenda pengungsian.
"Adanya peran perguruan tinggi di Lombok ini sangat membantu, karena bantuan bisa terlaksana secara langsung," ujarnya.
Kepada wartawan, Joni mengatakan ITS tetap berkomitmen untuk membantu keduanya, dengan tetap melaksanakan tanggungjawab untuk membantu proses pemulihan kondisi kesejahteraan masyarakat dan infrastruktur di Lombok Utara pascabencana.
"Saya sangat terkesan dengan apa yang sudah dilakukan oleh segenap tim ITS dalam jangka waktu yang singkat, berhasil memotivasi dan memfasilitasi masyarakat setempat agar mereka kembali pulih dan membangun wilayahnya secara mandiri," ungkapnya.
Menurutnya, hal itu merupakan sebuah pembelajaran yang baik bagi segenap civitas akademika ITS bahwa sebagai perguran tinggi, ITS mampu melakukan upaya untuk memberdayakan masyarakat serta memulihkan kembali kondisi para korban tanpa bergantung dari pemerintah yang dirasa sulit.
Setelah berkunjung ke Lombok, rombongan ITS menuju ke Palu guna menawarkan program bantuan yang sama yakni hunian sementara. (amm)