Tak Hanya Bantuan Pangan, Muhammadiyah Berdayakan Kaum Dhuafaa
Pemberdayaan kaum duafa atau mustad’afiin di masa pandemi menjadi sebuah perhatian bagi Muhammadiyah terkhusus pada Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Keberpihakan Muhammadiyah dalam menolong kesengsaraan menjadi modal untuk selalu membantu kaum duafa yang saat ini menjadi terdampak dalam situasi pandemi Covid-19.
Ketua MPM PP Muhammadiyah M. Nurul Yamin, M.Si. mengatakan, MPM melalui komando MCCC mengupayakan pemberdayaan masyarakat terdampak pandemi sedari awal. Menurutnya, pemberdayaan yang bisa dilakukan pada awal mula ialah pemenuhan pada sektor ketahanan pangan, yaitu pemberian sembako. MPM menggelorakan jihad kedaulatan pangan untuk membantu para kaum duafa hadapi pandemi ini.
“Karena menganjurkan memberikan makan kepada orang miskin itu menjadi bagian dari menegakkan agama, tidak melakukannya itu bagian dari mendustakan agama,” ungkapnya, dalam kajian yang bertemakan “Pemberdayaan Duafa dan Tantangannya”, dikutip Jumat 22 Mei 2020.
Pemenuhan pada sektor ketahanan pangan sendiri juga melalui dinamika yang cukup panjang sebab MPM mengutamakan pemberdayaan bagi masyarakat, dimana produksi pangan kemudian distribusi hingga dengan penerimanya melibatkan upaya – upaya yang bersifat pemberdayaan masyarakat itu sendiri.
Upaya-upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Muhammadiyah harus disalurkan kepada orang yang tepat, pada invertensi yang tepat tambahnya. Setelah bergerak pada sektor pemenuhan pangan, MPM juga mengupayakan kepada warga Muhammadiyah untuk membiasakan membeli produk lokal milik Muhammadiyah dan bermitra dengan amal usaha miliki persyarikatan.
Hal tersebut bertujuan mengamankan daripada perputaran usaha yang dimiliki Muhammadiyah. Yamin juga sampaikan bahwa upaya lanjutan yang diberikan adalah memberdayakan masyarakat untuk bisa memenuhi kebuhutuhannya sendiri berdasarkan kemampuan yang ada di lingkungan.
“Pada tahap lanjutan tersebut akan muncul potensi – potensi dalam masyarakat, itulah yang akan didampingi oleh MPM. Tanggap darurat memenuhi kebutuhan pangan, kemudian memberdayakan masyarakat melalui potensi yang ada di lingkungan dan dikembangkan menjadi skill,” jelasnya.
Muhammadiyah yang tetap eksis sebab gerakan menolong kesengsaraan pada kaum duafa inilah yang menjadi modal utama untuk terus berupaya menolong masyarakat terdampak akibat pandemi Covid-19. Seperti dilansir Media MCCC.