Tak Hanya Bangun Jalan, Menteri Basuki Juga Perbaiki Situs Sejarah Bung Hatta di Digul
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono tak hanya mebangun akses jalan Merauke-Digul. Ia juga berjanji akan memperbaiki kawasan wisata sejarah Situs Bung Hatta di Kabupaten Boven Digul, Provinsi Papua.
Situs titu berupa Bangunan Cagar Budaya Bekas Penjara Boven Digul yang menjadi tempat pengasingan Proklamator Indonesia Mochammad Hatta atau Bung Hatta. ''Tidak hanya bangunan bekas penjaranya, tapi juga kawasannya,'' katanya.
Menteri yang dijuluki Presiden Joko Widodo sebagai Bapak Infrastruktur Indonesia ini memang baru mengunjungi sejumlah proyek infrastruktur pekan lalu. Salah satunya melakukan perjalanan selama 8 jam meninjau perbaikan jalan Merauke-Boven Digul.
Ia menceritakan, pembanguna infrastruktur jalan sangat membantu memperlancar perjalanan di wilayah Papua. ''Pak Bupati Boven Digul Benediktus Tambonot berkali-kali mengucapkan terima kasih ke Pak Presiden Jokowi. Sebab, kalau dulu perjalanan darat ditempuh berhari-hari, kini hanya bisa dalam hitungan jam,'' tutur Basuki kepada ngopibareng.id, Selasa (20/3).
Mengenai pembangunan situs sejarah Bung Hatta di Digul akan meliputi renovasi penjara dan kawasan. Menurut rencana, di kawasan tersebut akan dibangun pusat kajian Bung Hatta.
''Sewaktu beliau akan dibawa kesini syaratnya sebanyak 7 peti bukunya turut dibawa. Tentunya banyak sekali ilmu-ilmu yang dipelajari terutama ekonomi kerakyatan, inilah yang ingin ditularkan di Papua,” jelasnya.
Desain penataan kawasan Situs Bung Hatta akan dimulai tahun ini oleh Ditjen Cipta Karya. Sementara untuk ketersediaan lahannya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Boven Digul.
“Pak Bupati sudah mulai dengan memindahkan kantor Polres yang berada disamping bangunan penjara. Nanti PUPR juga akan bangunkan perumahannya menjadi kesatuan situs ini,” jelas Menteri Basuki.
Selain itu, Kementerian PUPR merencanakan untuk membangun Jembatan Ampera di Kabupaten Boven Digul. Selain memperlancar konektivitas, kehadiran jembatan ini juga akan mempersatukan lima suku besar yang ada.
“Tujuannya tidak hanya memperlancar, mungkin lalu lintas hariannya memang masih rendah, namun yang lebih penting mempersatukan lima suku disini,” kata Menteri Basuki.
Ditambahkannya persatuan dan kesatuan menjadi pesan dari Presiden Joko Widodo. Desain Jembatan Ampera akan dilakukan tahun ini oleh Ditjen Bina Marga dan diharapkan bisa dimulai pembangunannya tahun 2019.
Terkait usulan Bupati Benediktus Tambonot pembangunan Bendungan Boven Digul, Menteri Basuki akan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu. “Membangun bendungan sama saja kita berinvestasi bencana kalau tidak disiapkan dengan baik. Oleh karena itu kita akan lakukan studi detilnya, kalau memang memenuhi persyaratan akan kita bangun. Karena air pasti dibutuhkan,” terang Menteri Basuki. (azh)