Tak Diketahui Jumlah Orang yang Masih Terperangkap di Bawah Reruntuhan di Kota Hualien.
Badan penanggulangan bencana nasional mengatakan tidak diketahui secara pasti orang-orang yang terperangkap di bawah reruntuhan di Kota Hualien, Taiwan. Tujuh orang diketahui meninggal dunia dan lebih dari 200 orang mengalami luka-luka.
Sejumlah bangunan rusak atau dalam kondisi miring, termasuk apartmen berlantai 12 dan satu hotel. Sepanjang Rabu tim-tim SAR harus menyelamatkan diri setelah terjadi gempa susulan, salah satunya dengan magnitudo 5,7 yang dirasakan di ibu kota Taipei seperti dikutip BBC.
Pada Rabu warga diminta tidak masuk ke rumah yang rusak, dan sekitar 800 orang telah mengungsi di bangunan pemerintah.Hualien, kota pusat wisata yang populer, merupakan tempat tinggal bagi sekitar 100.000 orang.
Tim SAR, bersama tentara, bekerja sepanjang malam, menyelamatkan sekitar 150 orang dari bangunan rusak. Namun upaya mereka terkendala gempa susulan.Petugas penyelamat pada Rabu pagi masih berusaha menolong sedikitnya lima orang yang diketahui masih terperangkap di dalam bangunan.
Lebih dari 140 orang masih belum diketahui keberadaannya, menurut Central News Agency Taiwan. Sekitar 40.000 rumah kini tanpa persediaan air, kemudian jalan raya dan jembatan ditutup. Kantor dan sekolah di kota Hualien masih ditutup pada hari Rabu.
Presiden Tsai Ing-wen berada di lokasi gempa pada Rabu 0 Februari pagi, mengunjungi rumah sakit dan pusat bantuan.
Dalam sebuah pernyataan di Facebook, Tsai berkata bahwa pemerintah akan membantu Hualien sebisa mungkin. Ia menambahkan bahwa dirinya berharap "kehidupan warga dapat kembali normal sesegera mungkin".
Dua tahun lalu, gempa mengguncang kota Tainan menewaskan lebih dari 100 orang.Taiwan telah diguncang lebih dari 100 gempa pada bulan ini, menurut pemerintah. Pulau itu berada di dekat pertemuan dua lempeng tektonik dan secara berkala terkena gempa bumi. (amr)
Advertisement