Tak Dianggap, Taiwan Kecam Panitia Piala Dunia Qatar 2022
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengeluarkan kecaman kepada panitia penyelenggara Piala Dunia Qatar 2022 yang mengatakan fans Taiwan mungkin akan dicantumkan berasal dari China. Kutukan itu disampaikan pada Rabu, 16 Juni 2022.
Kemlu Taiwan juga meminta agar "faktor politik yang tidak pantas" tidak dicampur adukkan ke dalam olahraga.
Juru bicara Kemlu Taiwan Joanne Ou mengatakan bahwa tindakan itu tidak dapat diterima. Bagi Taiwan, kebijakan penyelenggara Piala Dunia Qatar 2022 merendahkan mereka. Negara itu pun meminta panitia untuk membuat koreksi segera dengan cara mereka.
"Kemlu kembali mengimbau panitia Piala Dunia untuk tidak membiarkan faktor politik yang tidak pantas mengganggu kegiatan olahraga dan menodai arena olahraga yang sarat nilai-nilai kompetisi, adil, serta menjunjung semangat para atlet," katanya dilansir Reuters, Rabu, 16 Juni 2022.
Ia juga mengatakan bahwa panitia Piala Dunia harus membuat olahraga tetaplah olahraga, dan memberikan penggemar di seluruh dunia sebuah ajang Piala Dunia yang bersih.
Masalah itu memang sangat sensitif bagi Taiwan yang memiliki pemerintahan demokratis dan menentang klaim kedaulatan China di wilayahnya, serta upaya tetangga raksasanya mengklaim orang-orang Taiwan sebagai warga China.
Semua pemegang tiket penonton Piala Dunia 2022 harus mengajukan permohonan kartu Hayya yang digunakan untuk mengidentifikasi penggemar, yang juga berfungsi sebagai visa masuk mereka ke Qatar.
Pada Selasa 14 Juni 2022 diketahui dalam sistem aplikasi tersebut tidak menyediakan pilihan kewarganegaraan Taiwan, dan seorang pejabat senior Qatar berkata bahwa orang Taiwan kemungkinan akan didaftarkan sebagai berasal dari China dalam kartu itu.
Lantas pada Rabu, 16 Juni 2022 sistem itu kemudian mencantumkan "Taiwan, provinsi dari China", terminologi yang sama memancing kemarahan pemerintah Taiwan dan warga mereka, meskipun terdapat pencantuman bendera Taiwan yang selama ini dikutuk oleh pemerintah China.
Di dunia olahraga Taiwan lebih kerap menggunakan Chinese Taipei dalam keikutsertaan mereka dalam berbagai ajang berdasar kesepakatan Resolusi Nagoya 1979 untuk menghindari masalah politik dengan Beijing.
Taiwan tidak pernah ambil bagian dalam Piala Dunia dan dalam putaran kedua kualifikasi zona Asia mereka selalu menelan kekalahan dari delapan pertandingan.
Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Qatar, sebagaimana kebanyakan negara yang hanya mengakui pemerintahan China.
Advertisement