Tak Diakui Dukung Capres Ganjar, Begini Respons PSI
Beberapa partai politik telah menentukan calon presiden (capres) pilihannya untuk bertarung pada Pilpres 2024 tahun depan. Seperti contohnya, Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres pada Jumat, 21 April 2022 lalu di Batutulis, Bogor, Jawa Barat.
Seiring waktu dengan dikukuhkannya Ganjar sebagai Capres, tersiar berita PDI Perjuangan menolak dukungan PSI kepada bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo. PDIP hanya menerima dukungan PPP dan Hanura. Sekjen PDI-P menyebut hanya PPP dan Hanura yang resmi mendukung Ganjar Pranowo.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengklaim, sebelum PDIP menetapkan Ganjar Pranowo sebagai capres, jauh sebelumnya PSI sudah mendeklarasikan dukungan mereka kepada Gubernur Jawa Tengah tersebut sebagai capres berpasangan dengan Yenny Wahid. Ganjar Pranowo merespons dukungan PSI kala itu dengan mengucapkan terima kasih. Tapi ia melengkapi ucapannya dengan menyebut dirinya tidak kenal dengan orang-orang PSI.
Ketua Dewan Pertimbangan Nasional (DPN) PSI, Badaruddin Andi Picunang mengatakan, sikap PDIP yang tidak mau menerima dukungan PSI tidak perlu dipikir. Partainya saat ini sedang fokus untuk lolos Parliamentary Threshold dan menempatkan wakilnya di Senayan.
"Fokus kita saat ini pencalegan. Untuk pencapresan, kita sudah jadi pelopor deklarasikan Pak Ganjar jauh sebelum PDIP putuskan," ungkap Badaruddin Andi Picunang, melalui keterangan tertulis, Sabtu 29 April 2023.
Deklarasi PSI kepada Ganjar saat itu, katanya berdasarkan 'Rembuk Rakyat' yang digagas oleh PSI, dengan melibatkan publik untuk mendapatkan siapa nama capres yang cocok untuk Pemilu 2024.
Saat itu, menurut pria yang akrab disapa dengan Badar itu, Ganjar Pranowo polingnya paling banyak. Hasil poling itu tidak melihat latar belakang partainya, tetapi dari WNI yang punya hak untuk memilih pemimpin yang dicalonkan dan mencalonkan.
"Soal PDIP mau mengakui atau melibatkan dalam partai pengusung dan pendukung itu hak mereka yang tidak bisa kita intervensi atau paksakan. Yang jelas masyarakat tahu aspirasinya telah kita suarakan dan minta para kader dan caleg kita nantinya tetap sosialisasikan dan pilih Pak Ganjar untuk capres dan PSI untuk caleg," tegas Badar.
"Kecuali kita PSI buat rembuk rakyat lagi dan hasilnya lain, bukan Pak Ganjar lagi yang dominan ya bisa saja terjadi dukungan PSI ke capres lain. Kita tetap tegak lurus pada Presiden Jokowi dan pilihan PSI kepada capres yang bisa melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi yang merakyat," imbuhnya.
Dia kembali menegaskan, fokus utama PSI lolos jadi partai parlemen di Senayan, dengan target suara 15 juta suara nasional atau persentase suara nasional di atas 10%.
Advertisement