Sepi Order, Ojol Malah Jadi Korban Begal di Halte Mayjen Sungkono
Seorang pekerja ojek online (ojol) sepeda motor di Surabaya menjadi korban komplotan begal. Dia menjadi korban begal saat istirahat mencari penumpang di malam hari. Dia bahkan hampir saja kena sabetan senjata tajam.
Pekerja ojol yang menjadi korban begal ini adalah Arief Budiman, 24 tahun. Dia tercatat sebagai warga Kelurahan Gading. Dia menjadi korban begal saat mencari penumpang. Karena tak ada orderan, ia kemudian janjian dengan teman di warung kopi di Jalan Girilaya.
"Saya habis ngalong. Saya enggak dapat orderan, jadi akhirnya saya janjian ketemuan sama teman saya untuk ngopi di kawasan Jalan Girilaya,” kata Arief, kepada media, Sabtu, 2 Juli 2022.
Kemudian, Arief bersama temanya memutuskan pulang karena jam menunjukkan sekitar pukul 04.00 WIB. Namun, dia dan rekannya berhenti sejenak di Halte Darmo Permai 2, Jalan Mayjend Sungkono.
Menurut Arief, ketika itu kondisi lalu lintas Jalan Mayjend Sungkono, Dukuh Pakis tersebut sangat sepi. Selama mengobrol, jarang ada pengendara yang melintas di sepanjang jalan tersebut. “Lalu kami pulang. Dan kami ngobrol lagi di halte itu," jelasnya.
Kemudian, ada tiga orang menggunakan satu sepeda motor bebek berwarna hitam, tanpa menggunakan helm menghampirinya di halte tersebut. Arief mengira mereka berniat tanya arah jalan.
Akan tetapi, salah satu dari ketiga orang tersebut mengayunkan senjata tajam (sajam) ke arah Arief. Untung saja, korban berhasil menghindari serangan tersebut dan berusaha menjauh. "Saya kira tanya alamat, tapi satu orang itu kok langsung ayunkan senjata tajam. Saya refleks menghindar dan lari," ucapnya.
Meski berhasil menghindar, Arief lupa jika kontak motornya masih berada di bangku halte tempatnya mengobrol. Melihat hal itu, pelaku langsung mengambilnya dan membawa sepeda motor korban.
"Mereka lari ke arah Jalan HR Muhammad atau arah ke underpass. Tapi saat kabur mereka ambil jalur kanan, saya mengira mereka lari ke kawasan Dukuh Kupang," ujar dia.
Arief mengungkapkan, ketiga pelaku yang mengambil sepeda motornya itu diperkirakan masih remaja. Namun dia tak bisa melihat secara jelas wajahnya sebab mereka menggunakan masker.
"Perkiraan masih remaja, ya anak-anak, sekitar umur segitu. Dari ciri fisiknya, mereka enggak lebih tinggi dari saya," katanya.
Atas peristiwa tersebut, Arief tak hanya kehilangan sepeda motor miliknya satu-satunya itu. Dompet yang berisi KTP, SIM, STNK, ATM, uang tunai juga amblas digondol komplotan begal.
Arief yang sudah bekerja sebagai ojol sejak tahun 2019 itu terpaksa harus menganggur sementara sampai waktu yang tidak ditentukan. Total kerugian yang dialaminya diperkirakan mencapai sekitar Rp16 juta.
Sementara itu, Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Agung Widiyoko mengatakan, korban sudah membuat laporan. Saat ini, polisi tengah menyelidiki kasus komplotan begal yang membawa sajam itu.
"Korban warga Kapasan, namanya Arief. Korban langsung ke polsek buat laporan jam 5-an. Korban gak ada luka," kata Agung.
Advertisement