Tak Boleh Dikendalikan Partai Politik, Kiai Mutawakkil: Ini Sikap Netral NU
"NU hanya minta kepada warga Nahdliyin untuk menggunakan hak pilih dengan cerdas. Memilih pemimpin yang berorientasi pada kemaslahatan," kata Kiai Mutawakkil Alallah.
Kiai Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah (Ketua PWNU Jawa Timur, 2013-2018) menegaskan, NU tak boleh dikendalikan oleh partai politik. "Satu dua tahun ini kita akan dihadapkan pada pilpres dan pileg. NU harus tetap istiqomah dan tak boleh jadi alat politik," katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Genggong Probolinggo, Jawa Timur, itu mengatakan saat ini terdapat berbagai upaya untuk mengadu domba pengurus NU dengan ulama dan pengasuh pondok pesantren. Melalui fitnah dan propaganda keji yang disebarkan di media sosial, mereka menginginkan NU di Jawa Timur melemah.
Aksi teror yang sempat mengancam para kiai beberapa waktu lalu menunjukkan adanya upaya yang masif dan terorganisir untuk menghancurkan NU. Sebab NU Jawa Timur menjadi basis kekuatan NU tanah air dengan jumlah kiai dan pondok pesantren terbesar.
Hal inilah yang memunculkan upaya berbagai pihak untuk menjadikan NU sebagai boneka yang bisa dikendalikan untuk kepetingan pragmatis.
"NU hanya minta kepada warga Nahdliyin untuk menggunakan hak pilih dengan cerdas. Memilih pemimpin yang berorientasi pada kemaslahatan," katanya pada ngopibareng.id.
Sikap netral yang menjadi pilihan NU ini, menurut Kiai Mutawakkil, akan membuat organisasi ini bisa menjadi payung teduh bagi siapa saja. NU tidak akan pernah berbicara politik ataupun terlibat dalam dukung mendukung kandidat.
KH Mutawakkil Alallah, telah mengakhiri jabatannya sebagai Ketua PWNU Jatim dalam Konferensi Wilayah NU Jatim di Pesantren Lirboyo Kediri. Putra KH Hasan Saifoerrodzal Genggong, almaghfurlah, ini akan kembali mengasuh pesantren yang selama sepuluh tahun ditinggalkannya guna memimpin NU Jatim. (adi)