Tak Boleh Ada Klaim Kelompok Paling Berhak atas Negeri Ini
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Indonesia komplit dengan segala perbedaan. Bila tidak ada umat Islam negeri ini tidak ada. Begitu juga bila tidak ada umat Nasrani, Hindu, Buddha dan Khonghucu, negara Indonesia tidak ada.
"Tidak boleh ada salah satu kelompok yang klaim paling berhak atas negeri ini. Mari kita teguh dengan keimanan masing-masing dan saling menghargai perbedaan. Semua agama mengajarkan perdamaian, kasih sayang dan penghormatan kepada agama yang lain," tutur Gus Menteri, panggilan akrab Menag, dalam keterangan Minggu 4 April 2021.
Menag yang juga Ketua Umum PP GP Ansor ini, mengungkapkan hal itu terkait acara bersilaturahmi dengan tokoh agama se Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di Kota Manado.
Gus Menteri hadir didampingi Penasihat DWP Kemenag RI Eny Retno Yaqut, Kakanwil Kemenag Sulut Anwar Abubakar, dan perwakilan Pemprov Sulut, Sabtu.
Di hadapan para tokoh agama dan ormas keagamaan se-Provinsi Sulawesi Utara dan Forkopimda, Gus Menteri mengaku senang berada di 'bumi nyiur melambai' yang dikenal dengan sebutan provinsi toleran di Indonesia.
"Malam ini saya menyaksikan bagaimana Indonesia yang sebenarnya. Tidak salah kita menyatakan Sulut sebagai miniatur Indonesia," kata Gus Menteri.
"Dan hasil survei Sulut dinobatkan sebagai Provinsi paling toleran," sambung Menag diikuti aplaus para tokoh agama.
Pada akhir sambutannya, Menag kembali menegaskan dirinya siap dedikasikan Kementerian Agama untuk semua agama. Kemenag, lanjutnya, siap terbuka dan memperlakukan sama semua agama dengan proporsional.
"Dengan kebersamaaan, cita-cita Indonesia yang majemuk dan damai akan terwujud. Silahkan gelar pertemuan tokoh agama ini dengan rutin. Semakin kita dekat dan saling silaturahmi, maka kesalahan-kesalahan yang muncul akan dapat dihindari," tutur Menag.