Tak Bisa Vaksinasi Karena Fotocopy E-KTP Trending di Twitter
Tagar (#) E-KTP alias elektronik Kartu Tanda Penduduk ramai diperbincangkan warganet. Tagar tersebut bertengger di deretan atas topik populer di media sosial Twitter. Terpantau ada 6.771 cuitan membanjiri medsos buatan Jack Dorsey itu.
Setelah dirunut, sebagian besar netizen mempertanyakan fungsi e-KTP. Pasalnya, mereka menganggap e-KTP tidak berguna dan mengganggu.
Tak Bisa Vaksinasi tanpa Fotocopy KTP
Setelah ditelisik, trending-nya tagar e-KTP bermula dari cuitan pengguna bernama @Tretan Muslim. @TretanMuslim mengunggah tangkapan layar testimoni netizen lainnya yang tak bisa lakukan vaksinasi karena tidak membawa foto copy e-KTP. Padahal netizen itu telah membawa kartu fisik asli e-KTP.
Dalam unggahannya itu, @TretanMuslim juga menyentil Kementerian Kesehatan RI. Dia menulis, “Baca reply banyak yang nggak bisa vaksin karen gak bawa fotocopy KTP. Maksudnya ini kan pandemi, bahaya, darurat, darurat wooyyy, koq masih harus fotocopy KTP ya halooo @KemenkesRI. Tolong ciri khas birokrasi indo fotocopy gitu-gitu jangan dipakai dulu”.
Unggahan tersebut disukai 10.4 ribu orang dan mendapat 4.941 re-tweets.
Lansia Tak Bisa Vaksinasi
Dalam unggahan tersebut terdapat curhatan netizen bernama @Amirawulansari. @Amirawulansari mengaku keluarganya yang lansia tidak bisa melakukan vaksinasi karena tidak membawa fotocopy KTP. Padahal, keluarganya telah membawa E-KTP asli.
“Kemarin ibu saya 63 tahun, budhe 65 tahun, pakde 72 tahun. Datang untuk vaksin, sudah screening, ngisi form, dan waktu mau disuntik disuruh pulang karena gak bawa fotocopy KTP. Padahal sudah bawa KTP asli. Minta tolong baik-baik tetap ditolak karena sudah pukul 5 sore. Yang bikin sedih ini lansia lo, udah nunggu sejak jam 3 sore tadi,” tulisnya.
Warganet Geger
Mengetahui viralnya hal tersebut, warganet geger. Ada yang menyebut e-KTP mengganggu dan tidak berguna. “e-KTP ini mengganggu dan gak guna. Katanya udah elektronik, tapi kok masih perlu fotocopy? Udahlah gausah gitu-gitu buat urusan birokrasi. Singkatan e-nya malah etdahh bukan elektronik,” tulis akun @thebacotpost.
Senada dengan akun di atas, pengguna lainnya menyatakan hal serupa. “Terus kenapa namanya e-KTP harus f-KTP. F untuk fotocopy,” sahut akun @utmman.
Ada pula yang menanyakan fungsi dari e-KTP. “E-KTP itu fungsinya biar keren doang nggak sih? Haloo @Kemenkes, atau gimana?” celetuk akun @musisimiskin.
Pakar Minta Fotocopy KTP Dihentikan
Pakar media sosial sekaligus pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi merespons viralnya netizen yang dipersulit vaksinasi karena tak membawa fotocopy e-KTP. Melansir detikINET, Ismail Fahmi menyebut fotocopy e-KTP rawan disalahgunakan.
"Karena data di e-KTP itu lengkap sekali mulai dari NIK, nama kita, tanggal lahir, tempatnya, terus golongan darah, alamat. Semuanya itu itu data privat sebetulnya, data privat yang nggak boleh kesebar," katanya.
Ismail menyebut, penyalahgunaan data di e-KTP bentuknya beragam. Misalnya sebagai bentuk dukungan politik terhadap tokoh tertentu. Selain itu untuk mendaftar pinjaman online, pun untuk pencurian identitas yang semuanya bisa dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik identitas.
Ismail lalu mengkampanyekan agar praktik fotocopy e-KTP dihentikan. Tak hanya itu, Ismail menyarankan petugas vaksinasi atau birokrasi lainnya cukup meminta masyarakat memperlihatkan e-KTP asli saat proses verifikasi data.
"Mindset-nya orang tua-orang tua itu masih harus fotokopi, ini makanya saya terus selalu suarakan ini harus disetop. Dibangun kesadaran. Sekarang penggunaan internet semakin masif, perlu hati-hati,” tutupnya.