Tak Bisa Dihubungi, Keluarga ABK Cemas
Cemas, begitulah gambaran dari raut wajah dari keluarga penumpang Kapal Motor (KM) Santika Nusantara yang terbakar di perairan Masalembu, Kabupaten Sumenep Jawa Timur kemarin malam.
Salah satunya Fitriawati. Perempuan berusia 38 tahun asal Sidoarjo mengaku sebagai istri dari salah satu anak buah kapal yang ikut berangkat menuju Banjarmasin tersebut. Suaminya bernama Dwi Yusak berusia 38 tahun.
Fitri mengaku mendapat soal kebakaran KM Santika Nusantara didapat dari Jakarta. "Tahu dari kawan di Jakarta. Ngasih tau kalau Santika Nusantara kebakaran. Terus langsung ke sini konfirmasi," ucapnya kepada ngopibareng.id.
Ia mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan sang suami sebelum berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya kemarin malam. Namun bukan langsung berbicara kepadanya. Tapi ke anaknya.
"Terakhir komunikasi Kamis malam sekitar jam 19.30 WIB lewat telepon, tapi telepon ke anak saya. Saya pas lagi kerja" terangnya dengan wajah sedih
Meski sudah mendapatkan kabar jika ada ratusan penumpang yang berhasil diselamatkan, namun hatinya belum tenang. Pasalnya hingga saat ini, dia belum bisa bisa menghubungi suaminya.
"Khawatir Mas, walau ada kabar selamat. Tapi tetap saja gak bisa dihubungi," kata Fitri.
Selain berusaha menelepon suaminya, Fitri juga berusaha menelepon rekan sejawat suaminya. Namun sayang, nasibnya setali tiga uang. Kolega suaminya yang bekerja di kapal yang sama, juga tak bisa dihubungi.
Fitri menyebut jika suaminya telah bekerja selama enam tahun sebagai anak buah kapal dan tidak pernah mengalami kejadian seperti ini.
Sebelumnya, dikabarkan KM Santika Nusantara yang terbakar pada Kamis malam 22 Agustus 2019 sekitar pukul 20.45 WIB. Berdasarkan data awal menurut manifes, KM Santika Nusantara membawa penumpang sejumlah 111 orang. Rinciannya terdiri dari 100 penumpang dewasa, enam anak, dan lima bayi. Selain itu ada 83 kendaraan yang diangkut.
Namun, dalam perkembangan terakhir, Basarnas menebut jika sudah berhasil mengevakuasi sejumlah 143 orang dengan menggunakan tiga kapal.Belum jelas, apakah dari 143 orang tersebut termasuk dari anak buah kapal (ABK).
Mereka dijadwalkan akan tiba di Surabaya sekitar petang nanti. "Kami tak bisa memastikan kapan mereka akan tiba. Kondisinya sekarang gelombang sedang tinggi," kata Juru bicara Badan SAR Nasional Surabaya, Tholeb Vatelehan