Tak Benar Nabi Mengalami Kesialan di Rabu Wekasan
Bagi sebagian warga Nahdlatul Ulama (NU) Rabu Wekasan bukanlah mitos. Beragam ritual dilakukan untuk menyambut dan selama hari Rabu Wekasan ini.
Wakil Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, Sholeh Hayat, mengatakan ritual Rabu Wekasan dikenal luas bagi penganut Sunni, dan NU ada di dalamnya. "Rabu Wekasan biasanya digunakan untuk memperbanyak doa tolak balak," kata Sholeh Hayat.
Bagi warga NU, Rabu Wekasan biasanya dilakukan dengan memperbanyak bacaan Sholawat serta berdzikir
Sama dengan sebagian masyarakat lainnya, Rabu Wekasan bagi umat NU adalah hari Rabu terakhir pada bulan Safar. Meski begitu, Sholeh membantah ada anggapan jika di Rabu Wekasan akan banyak balak yang turun.
Sholeh juga mengatakan tidak benar jika para nabi mengalami kesialan di Rabu Wekasan. "Tidak benar jika Rabu Wekasan itu adalah hari dimana para nabi mengalami kesialan," kata dia
Sekadar diketahui, bagi sebagian umat Islam dan masyarakat Indonesia, Rabu 15 November 2017 atau 26 Safar 1439 H diyakini merupakan "Rabu Wekasan", sebuah hari Rabu di hari terakhir bulan safar atau dalam bahasa arab disebut sebagai "Arba Mustamir". (wah)
Advertisement